
Foto kantor berita Quds Press
Pasukan penjajah Israel terus melanjutkan agresi mereka terhadap kota Tulkarm dan kampnya di Tepi Barat utara, di hari ke-90, dan terhadap kamp Nur Shams di hari ke-77 secara berturut-turut.
Mengutip kantor berita Quds Press berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Komite Media Tulkarm pada Sabtu malam, jumlah pengungsi dari kamp Nur Shams dan Tulkarm telah meningkat menjadi 25.000 orang, setelah pasukan penjajah memaksa lebih banyak keluarga untuk mengungsi dari rumah mereka di sekitar kamp.
Pasukan pendudukan melakukan operasi militer dan baku tembak hebat di kedua kamp tersebut, dan telah mengirim bala bantuan militer ke kota tersebut, kedua kampnya, dan pinggirannya. Mereka menembakkan peluru tajam dan bom suara, menyerbu dan menggeledah rumah dan toko, merusak isinya, dan menginterogasi serta menangkap mereka yang berada di lokasi.
Pasukan penjajah memperketat cengkeraman mereka di kamp Nur Shams dan Tulkarm, menutup pintu masuk timur ke kota yang berdekatan dengan kamp Nur Shams dengan gundukan tanah. Mereka juga menutup Jalan Nablus dari arah bundaran “As-Syahid Saif Abu Libdeh” yang menuju ke kamp, memperburuk penderitaan warga Palestina dan membatasi pergerakan mereka.
Pasukan penjajah juga menyerbu lingkungan timur Tulkarm dan mendirikan pos pemeriksaan militer di Jalan Nablus di pintu masuk kamp Tulkarm, menyebabkan terhalangnya pergerakan warga Palestina dan kendaraan mereka.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa penjajah terus menyita rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal di Jalan Nablus dan desa utara yang berdekatan, mengubahnya menjadi barak militer setelah mengevakuasi warganya secara paksa. Mereka juga menempatkan kendaraan dan buldoser mereka di sekitarnya.
Pernyataan tersebut merinci bahwa agresi penjajah yang sedang berlangsung di Tulkarm dan dua kampnya telah mengakibatkan syahidnya 3 warga Palestina, termasuk seorang anak dan dua wanita, salah satunya sedang hamil delapan bulan. Puluhan orang juga terluka dan ditangkap.
Agresi tersebut menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, termasuk rumah, toko, dan kendaraan, yang dihancurkan, dibakar, dirusak, dijarah, dan dicuri. Sebanyak 396 rumah hancur total dan 2.573 hancur sebagian di kamp pengungsian Tulkarm dan Nur Shams, selain menutup gerbang masuk dan gang-gang di kamp tersebut dengan gundukan tanah.