
Drone Angkatan Udara AS MQ-9 jatuh setelah menjadi sasaran rudal yang diluncurkan oleh pasukan Houthi di provinsi Saadah yang menjadi basis Houthi pada tanggal 25 April 2024 [Selebaran/Houthi Media Center via Getty Images]
Kelompok Houthi di Yaman telah menembak jatuh sedikitnya tujuh pesawat nirawak Amerika senilai jutaan dolar selama enam pekan terakhir, yang menghambat tujuan militer AS di wilayah tersebut, CNN mengutip beberapa pejabat AS, seperti dilaporkan Anadolu.
Penembakan pesawat nirawak ini, termasuk MQ9 Reaper, telah menghalangi AS meraih tujuannya untuk menguasai udara Yaman dalam waktu 30 hari, kata para pejabat kepada CNN. Kemunduran ini telah mempersulit upaya Amerika untuk memasuki “fase kedua” operasi militernya.
Menurut para pejabat tersebut, pasukan Houthi telah meluncurkan 77 pesawat nirawak serang satu arah, 30 rudal jelajah, 24 rudal balistik jarak menengah, dan 23 rudal permukaan-ke-udara yang menargetkan pasukan AS, Laut Merah, atau Israel selama enam pekan terakhir.
The financial burden of the US campaign continues to mount, with costs reaching nearly $1 billion in just the first three weeks, according to the broadcaster.
Beban keuangan operasi AS terus meningkat, dengan biaya mencapai hampir $1 miliar hanya dalam tiga pekan pertama, menurut penyiar CNN.
Meskipun menelan biaya sebanyak itu, AS telah mempertahankan serangan harian terhadap target-target Houthi selama lebih dari sebulan.
Sejak 15 Maret, AS telah melancarkan lebih dari 1.200 serangan udara di Yaman. Menurut data Houthi, yang tidak termasuk korban di antara pasukan mereka, serangan ini telah membunuh lebih dari 217 warga sipil dan melukai lebih dari 430 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan “aksi militer yang tegas dan kuat” terhadap kelompok Houthi dan mengancam akan “memusnahkan mereka sepenuhnya.”
Houthi mulai menargetkan kapal-kapal di jalur perairan regional pada November 2023, sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palestina di Gaza, tempat hampir 51.500 orang telah dibunuh dalam serangan Israel.
Meskipun mereka menghentikan serangan selama gencatan senjata Januari antara Israel dan Hamas, Houthi melanjutkan operasi setelah Israel memperbarui serangan udara di Gaza bulan lalu.
Sumber: MEMO