
Sumber pengambilan foto: Middle East Eye
Israel mengumumkan pembatalan semua acara Hari Kemerdekaan pada Rabu (30/4/2025) menyusul kebakaran yang meluas di kota-kota dan permukiman kota Al Quds dan Tel Aviv (Israel tengah), dengan peringatan akan memburuknya kondisi akibat angin kencang dan suhu yang memanas.
Mengutip Quds Press, Channel-12 (swasta) berbahasa Ibrani melaporkan bahwa semua perayaan Hari Kemerdekaan yang dijadwalkan pada Rabu malam dibatalkan karena kebakaran.
Laporan tersebut juga menjelaskan lebih banyak permukiman antara Al Quds dan Tel Aviv dievakuasi karena kebakaran, termasuk Beit Meir, Eshtaol, Elad, Mishmar Ayalon, dan Mevo Horon.
Istilah “Hari Kemerdekaan” ini bermakna memperingati deklarasi berdirinya Israel pada tahun 1948 di atas reruntuhan kota-kota dan desa-desa Palestina. Warga Palestina, pada gilirannya, menandai peristiwa ini sebagai “Hari Nakba,” setelah geng-geng Zionis mengusir mereka dari tanah mereka melalui pembantaian.
Sekitar 120 tim pemadam kebakaran, serta beberapa pesawat, turut serta dalam upaya pemadaman kebakaran. Channel-12 Mengonfirmasi bahwa kebakaran saat ini melebihi kebakaran yang terjadi di Gunung Karmel pada tahun 2010.
Menurut lembaga penyiaran pemerintah, sekitar 20 orang terluka sejauh ini akibat kebakaran dan menghirup asap, sementara Rumah Sakit Assaf Harofeh dekat Yerusalem melaporkan telah menerima 10 orang yang terluka.
Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa lalu lintas kereta api antara kota Ashdod dan Ashkelon (selatan) terhenti akibat kebakaran, dan mengatakan bahwa penumpang telah dikeluarkan dari gerbong.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia sedang memantau situasi dari kantornya di Al Quds, bersama dengan beberapa pejabat.
Melalui unggahan akun Twitter ia berkata: “Saya terus melakukan pembaharuan dan penilaian berkelanjutan terkait kebakaran tersebut, bekerja sama dengan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan semua institusi keamanan dan penyelamatan.”
Ia juga mengatakan: “Kami bekerja sekuat yang kami bisa untuk melindungi jiwa warga masyarakat dan untuk bisa mengendalikan kebakaran.”
Sementara itu, Channel 7 melaporkan bahwa persiapan sedang dilakukan di semua pangkalan angkatan udara untuk menembakkan pesawat pemadam kebakaran dari militer asing, jika diperlukan.
Di sisi lain, Channel-7 berbahasa Ibrani melaporkan bahwa sedang dilakukan persiapan di semua pangkalan angkatan udara bagi pendaratan pesawat pemadam kebakaran milik militer luar negeri jika diperlukan.
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Yisrael Katz mengumumkan “darurat nasional” dan memerintahkan militer untuk mengerahkan pasukannya guna mendukung petugas pemadam kebakaran yang memerangi kebakaran hebat di daerang pegunungan Al Quds.
Perkembangan ini terjadi di tengah peningkatan suhu yang signifikan disertai angin kencang, yang menyebabkan meluasnya kebakaran di wilayah hutan antara Al Quds dan Tel Aviv, menurut Otoritas Meteorologi Israel, yang memperingatkan bahwa api akan terus menyebar dalam beberapa jam mendatang.
Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa pemerintah telah meminta intervensi mendesak dari Yunani, Kroasia, Italia, dan Siprus Yunani untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran guna membantu mengendalikan kebakaran.
Dalam konteks ini, Presiden Isaac Herzog mengatakan dalam sebuah posting di platform X: “Saya berterima kasih kepada negara-negara yang memobilisasi upaya mereka untuk membantu Israel memadamkan api.” (Anadolu/Kho)
Sumber: