
Foto kantor berita Quds Press
Gaza – Dr. Marwan al-Hams, direktur rumah sakit lapangan di Jalur Gaza, mengatakan bahwa jumlah korban luka dan wafat akibat malnutrisi terus meningkat.
Mengutip kantor berita Quds Press, dalam pernyataan pers pada hari Sabtu (3/5/2025), al-Hams menjelaskan bahwa 53 orang telah meninggal di Jalur Gaza akibat malnutrisi sejak dimulainya agresi Israel.
Ia membenarkan merebaknya penyakit kulit di Jalur Gaza, terutama di kalangan anak-anak.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar pendonor darah menderita anemia.
Ia mengatakan bahwa ribuan anak-anak dan perempuan mengantre di Takaya (tempat amal-pent.) untuk menerima makanan. Ia mencatat bahwa seorang bayi perempuan lahir kemarin di Jalur Gaza tanpa otak karena kekurangan makanan.
Pasukan penjajah Israel melanjutkan agresi mereka dan memperketat blokade Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Namun, penjajah melanggar perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata.
Dengan dukungan Amerika dan Eropa, Israel telah melanjutkan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 170.000 orang syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang hilang (QudsPress/Kho).
Sumber: