
Foto kantor berita Quds Press
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa penjajah Israel “mencegah organisasi internasional dan PBB mengakses lokasi penyimpanan bahan bakar yang dialokasikan untuk rumah sakit, dengan dalih bahwa lokasi tersebut berada di zona merah.”
Mengutip kantor berita Quds Press, Kementerian tersebut mengatakan dalam pernyataan pers yang diterima oleh Quds Press pada hari Ahad (4/5/2025) bahwa “menghalangi sampainya pasokan bahan bakar ke rumah sakit dapat menyebabkan rumah sakit tutup, karena rumah sakit bergantung pada generator untuk memberi daya pada departemen vital.”
Kementerian tersebut mencatat bahwa “pasokan bahan bakar yang tersedia di rumah sakit hanya cukup untuk tiga hari.”
Penjajah Israel melanjutkan agresinya dan memperketat blokade Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Namun, penjajah melanggar ketentuan perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata.
Dengan dukungan Amerika dan Eropa, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 170.000 warga Palestina syahid dan cedera, sebagian besar anak-anak dan perempuan, selain lebih dari 14.000 orang hilang (QudsPress/Kho).