
Foto kantor berita Quds Press
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan pada hari Selasa (6/5/2025) bahwa pasukan penjajah Israel melakukan pembantaian yang mengerikan dengan mengebom Sekolah Abu Hamisa, yang menampung ribuan orang terlantar di kamp Al-Bureij, menewaskan 22 orang dan melukai 52 lainnya.
Mengutip kantor berita Quds Press bahwa kantor media pemerintah menjelaskan bahwa kejahatan ini merupakan “perpanjangan langsung dari kejahatan genosida yang terus dilakukan pasukan penjajah terhadap rakyat Palestina selama 19 bulan berturut-turut.”
Kantor Media Pemerintah menjelaskan bahwa tentara penjajah terus dengan sengaja dan sistematis menargetkan tempat penampungan dan pusat pengungsian, dengan jumlah pusat yang dibom mencapai (234) sejauh ini, “dalam pelanggaran mencolok terhadap semua hukum internasional dan kemanusiaan, dan dalam upaya terang-terangan untuk menimbulkan korban sipil sebanyak mungkin.”
Kantor Media menekankan bahwa pembantaian ini “terjadi di tengah runtuhnya sistem kesehatan oleh penjajah, penghancuran rumah sakit, dan penderitaan tim-tim tenaga medis untuk mengatasi tekanan yang sangat besar, kekurangan pasokan medis yang parah, penutupan penyeberangan bagi yang terluka, dan pencegahan masuknya bahan bakar, yang memperburuk bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.”
Kantor tersebut mengutuk, dengan kata-kata yang paling keras, pembantaian mengerikan terhadap warga sipil ini, dan juga mengutuk “keberpihakan pemerintah AS dengan penjajahan dalam kejahatan genosida yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Jalur Gaza.”
Kantor Media menganggap penjajah, pemerintah AS, Inggris, Jerman, Prancis, dan negara-negara yang terlibat dalam genosida sepenuhnya bertanggung jawab atas berlanjutnya pembantaian ini.
Ia menyerukan kepada masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, berbagai organisasi internasional, dan semua negara bebas di dunia untuk “mengambil tindakan mendesak guna menekan diakhirinya perang genosida dan pertumpahan darah di Jalur Gaza.”
Pasukan penjajah Israel, dengan dukungan penuh Amerika, telah melanjutkan agresi mereka di Jalur Gaza melalui darat, laut, dan udara sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan syahid dan cedera lebih dari 171.000 warga Palestina, menurut jumlah data sementara, dengan ribuan korban masih tertimbun reruntuhan. (QudsPress/Kho).
Sumber: