
Foto Pusat Informasi Palestina
Dalam 24 jam terakhir, Jalur Gaza menyaksikan eskalasi berdarah baru, di mana tentara penjajah Israel melakukan empat pembantaian mengerikan yang menargetkan warga sipil dan pengungsi, mengakibatkan gugurnya puluhan syuhada dan cedera.
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada 7 Mei 2025 3:43 bahwa Kantor Media Pemerintah menyatakan dalam sebuah pernyataan hari Rabu, bahwa pembantaian tersebut mencakup pengeboman langsung terhadap dua sekolah yang menampung lebih dari 10.000 orang pengungsi, selain menargetkan rumah makan yang ramai dan pasar rakyat, yang menimbulkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kejahatan ini merupakan bagian dari kebijakan sistematis yang menargetkan orang-orang yang tidak bersalah. Jumlah tempat perlindungan yang dibom sejauh ini telah mencapai 235, yang mencerminkan niat yang jelas dari pihak penjajah untuk menimbulkan sebanyak mungkin korban wafat. Ini merupakan kejahatan perang penuh dan perluasan dari kebijakan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Kantor media tersebut menegaskan bahwa pembantaian ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hukum humaniter, yang menjadikan penjajah Israel dan negara-negara pendukungnya bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini.
Pernyataan tersebut diakhiri dengan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan serangan brutal ini, memberikan perlindungan segera bagi warga sipil, dan bekerja keras untuk meminta pertanggungjawaban penjajah di hadapan pengadilan internasional.
Pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, penjajah Israel melanjutkan agresinya dan memperketat blokade Jalur Gaza, setelah terhenti selama dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Namun, penjajah tersebut melanggar ketentuan perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata.
Dengan dukungan Amerika dan Eropa, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 170.000 warga Palestina yang syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, selain lebih dari 14.000 orang hilang.
Sumber: