
Gaz4 – Setidaknya 65 warga Palestina gugur syahid, dan puluhan lainnya terluka atau hilang, menurut data sementara korban pembant*ian mengerikan yang dilakukan oleh pasukan penjajah 1sr*el pada Rabu pagi (14/5/2025). pembant*ian itu terjadi setelah serangkaian serangan udara brutal yang menargetkan rumah-rumah dan desa-desa permukiman di Kamp Jabalia dan kota Jabalia, di utara Jalur Gaz4.
Mengutip kantor berita Quds Press pada 14 Mei 2025 jam 10:10, bahwa tim Pertahanan Sipil di Kegubernuran Utara melaporkan bahwa mereka menanggapi beberapa lokasi yang menjadi sasaran langsung, termasuk rumah keluarga Muqbil di Jabalia al-Balad, al-Qattanani di Jalan al-Ajarmah, Suwailem di daerah al-Faluja, al-Najjar di belakang Sekolah Abu Hussein, dan Khallah di Jabalia al-Balad. Mereka membenarkan adanya upaya pengambilan sejumlah besar korban yang gugur syahid dan mengevakuasi banyak korban cedera.

Foto-foto dari dalam Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaz4 utara memperlihatkan jenazah para syuhada bertumpuk di tanah, sebuah pemandangan yang mencerminkan skala bencana kemanusiaan menyusul pengeboman 1sr*el yang masih saja terus berlangsung.
Sejumlah warga sipil lainnya juga tewas dan terluka ketika pesawat 1sr*el menargetkan dua apartemen milik keluarga Awda dan Khalil di gedung Abu Al-Aish, dekat Masjid Al-Yassin di Jalan Al-Ajarmah di Jalur Gaz4 utara.
Permintaan mendesak disampaikan agar ambulans dan kendaraan pertahanan sipil dapat mencapai area yang ditargetkan dan menyelamatkan korban luka yang terjebak di bawah reruntuhan, di tengah pemboman yang masih terus berlangsung.
pembant*ian ini terjadi tak lama setelah pasukan penjajah 1sr*el mengeluarkan perintah evakuasi besar-besaran bagi semua penduduk Jabalia, kamp Jabalia, dan desa-desa Tal al-Zaatar, Sheikh Zayed, Al-Nour, Al-Salam, dan Al-Rawda.
Penjajah 1sr*el melanjutkan agresinya dan memperketat blokade Jalur Gaz4 pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Namun, penjajah melanggar ketentuan perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata.
Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan Amerika dan Eropa, pasukan penjajah telah melakukan genosida di Jalur Gaz4, yang mengakibatkan lebih dari 172.000 warga Palestina gugur syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, selain lebih dari 14.000 orang yang dinyatakan hilang (QudsPress/Kho).