
Penjajah membunuh jurnalis Hassan Islayh saat sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Khan Yunis (Anadolu Agency), foto diambil dari Al Jazeera Net
Lima jurnalis syahid pada hari Ahad (18/5/2025) dalam serangan udara negara Yahud1 yang terpisah di Jalur Gaza, sehingga jumlah jurnalis yang telah gugur di tangan penjajah Yahud1 sejak awal genosida menjadi lebih dari 222.
Mengutip Al Jazeera Net pada 18 mei 2025 jam 11:57 (waktu Mekah), seorang koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa serangan udara negara Yahud1 menargetkan jurnalis Aziz al-Hajjar, Abdul Rahman al-Abadlah, dan jurnalis Nour Qandil dan suaminya, jurnalis Khaled Abu Saif, yang mengakibatkan jiwa mereka melayang bersama dengan beberapa anggota keluarga mereka.
Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pesawat penjajah Yahud1 mengebom sebuah rumah di lingkungan Saftawi di Jalur Gaza utara, mengakibatkan wartawan foto Aziz al-Hajjar, istrinya, dan anak-anaknya gugur syahid.
Di Deir al-Balah, jurnalis Nour Qandil, suaminya, jurnalis Khaled Abu Saif, dan putri mereka syahid dalam serangan udara negara Yahud1 di Jalur Gaza bagian tengah, yang dikepung penjajah.
Di Khan Yunis, pesawat Israel menewaskan jurnalis Abdul Rahman al-Abadlah dalam serangan udara di kota al-Qarara di Jalur Gaza selatan.
Sekitar sepekan yang lalu, militer negara Yahud1 mengakui telah membunuh jurnalis yang cedera Hassan Islayh dalam sebuah serangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis.
April lalu, penjajah mengebom sebuah tenda jurnalis di Khan Yunis, mengakibatkan syahidnya seorang jurnalis dan seorang warga sipil serta melukai sembilan jurnalis lainnya.
Sejak fajar pada hari Ahad ini, penjajah Yahud1 telah melancarkan serangan udara intensif di tenda-tenda pengungsi, rumah sakit, dan semua wilayah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan syahidnya lebih dari 125 warga Palestina.
Dengan dukungan penuh Amerika, negara Yahud1 telah melakukan kejahatan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 174.000 warga Palestina syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang. (Aljazeera/Kho)