
Foto Pusat Informasi Palestina
Gaza – Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pengepungan yang semakin intensif dilakukan penjajah Yahud1 terhadap Rumah Sakit Indonesia, dengan menggunakan rentetan tembakan dan menghalangi akses terhadap pasien, nakes, dan pasokan obat-obatan, telah membuatnya tidak dapat beroperasi.
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada Ahad 18 Mei 2025 jam 12:50, Kementerian Kesehatan menjelaskan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Ahad bahwa setelah penghancuran Rumah Sakit Beit Hanoun dan Rumah Sakit Kamal Adwan, dan direnggutnya layanan Rumah Sakit Indonesia, semua rumah sakit umum di Jalur Gaza utara sekarang sepenuhnya tidak beroperasi.
Pada dini hari ini, militer penjajah Yahud1 mengepung sekeliling Rumah Sakit Indonesia di Jabalia, Gaza utara, dengan pesawat nirawak dan menyerang titik-titik sekitarnya dengan tembakan.
Direktur rumah sakit, Marwan Sultan, membenarkan dalam sebuah pernyataan bahwa “penjajah mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan pesawat nirawak dan menembaki siapa saja yang bergerak” di sekitarnya. Ia menambahkan bahwa pesawat nirawak milik tentara Yahud1 menembaki unit perawatan intensif rumah sakit
Ia mencatat bahwa seorang pasien terluka oleh peluru tajam Yahud1, dan menyatakan bahwa dokter tidak dapat menyelesaikan operasi “karena kondisi yang amat membahayakan.”
Dalam konteks yang sama, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyatakan bahwa tentara penjajah Yahud1 telah mengintensifkan penargetan dan pengepungan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara sejak fajar hari ini. Kementerian mencatat bahwa hal ini terjadi beberapa hari setelah Rumah Sakit Eropa Gaza diserang hingga lumpuh.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pagi ini, Kementerian Kesehatan mengindikasikan keadaan panik dan kebingungan di antara pasien, yang terluka, dan nakes di Rumah Sakit Indonesia karena pengepungan dan tembakan yang dilakukan oleh militer Yahud1, “sehingga menghalangi layanan perawatan kesehatan darurat.”
Dinyatakan bahwa “pengepungan rumah sakit menghalangi orang–orang yang terluka untuk mencapai kami, karena pembantaian terhadap warga sipil di Jalur Gaza utara meningkat.” Disebutkan bahwa dua pasien menderita luka-luka saat mencoba keluar dari rumah sakit.
Kementerian menekankan bahwa militer penjajah Yahud1 “meningkatkan kampanye sistematisnya untuk menyerang rumah sakit dan menutupnya.” Kementerian meminta semua otoritas terkait agar segera campur tangan dan memberikan perlindungan bagi nakes, pasien, dan orang-orang yang cedera di dalam rumah sakit (Palinfo/Kho)