
Foto Pusat Informasi Palestina
Khan Yunis – Pagi ini (19/5/2025) pasukan penjajah Yahud1 melancarkan serangan yang dahsyat dan mendadak di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, mengakibatkan nyawa enam warga sipil melayang. Ini adalah eskalasi paling dahsyat sejak dimulainya perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah berlangsung lebih dari 19 bulan.
Baca juga:
Seram! Taktik ‘Cincin Api’ dan Rahasia Terowongan Perlawanan
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada Senin, 19 Mei 2025, 08:29 (waktu setempat), sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat negara Yahud1 melakukan lebih dari 30 serangan udara berturut-turut yang menargetkan berbagai wilayah di kota itu, disertai dengan penembakan artileri berat dan penembakan bom asap untuk mengaburkan pandangan, dalam apa yang tampaknya merupakan upaya untuk menutupi penyusupan kopasus negara Yahud1.
Seorang koresponden Pusat Informasi Palestina mengonfirmasi bahwa pengeboman besar-besaran itu dimaksudkan untuk mengamankan penyusupan unit pasukan khusus negara Yahud1 ke Jalan Al-Mathaf di wilayah Al-Katiba di pusat kota. Unit tersebut menyerbu sebuah rumah dan mengeksekusi Ahmed Sarhan di dalamnya, menculik istri dan anak-anaknya, dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia untuk mundur dari daerah tersebut.
Kopasus Berpakaian Wanita
Menurut laporan berbahasa Ibrani, pergerakan militer pasukan penjajah dimulai pada malam hari, menyusul pengerahan kembali beberapa unit militer ke wilayah timur Khan Yunis, sebagai persiapan untuk operasi khusus.
Pada dini hari (pukul 06.15), operasi tersebut dilancarkan oleh unit khusus yang menyusup ke sebuah bus sipil tak dikenal, yang disamarkan agar tampak seperti kendaraan untuk orang-orang terlantar, yang membawa perbekalan makanan yang biasanya digunakan untuk pengungsian. Pasukan di dalam berpakaian seperti wanita untuk menyembunyikan diri, dan berusaha mendekati sebuah rumah.
Menurut laporan, pasukan tersebut segera terlacak, yang menyebabkan bentrokan hebat yang hampir mengakibatkan kerugian besar di antara para anggotanya
Insiden tersebut berujung pada eksekusi seorang warga sipil (dari keluarga Sarhan) oleh pasukan Yahud1 dan penculikan beberapa anggota keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya.
Kemudian, pasukan pendudukan dengan cepat melancarkan serangan artileri berat untuk melindungi penarikan pasukan.
Dalam konteks gempuran yang sama, pesawat penjajah Yahud1 menargetkan gudang obat dan pasokan medis di Kompleks Medis Nasser, yang menyebabkan kerusakan parah pada pasokan medis vital dan memperburuk krisis kemanusiaan di kota tersebut, yang sudah menderita kelumpuhan hampir total di sektor kesehatan.
Eskalasi ini terjadi di tengah kampanye militer yang gencar dilancarkan oleh pasukan penjajah Yahud1 di beberapa wilayah Jalur Gaza, di tengah peringatan dari organisasi hak asasi manusia tentang kemerosotan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam situasi kemanusiaan dan meningkatnya secara menghawatirkan jumlah korban syahid, khususnya di kalangan warga sipil (Palinfo/Kho).