
Serangan brutal negara Yahud1 di Khan Yunis (media sosial)
Pengeboman brutal negara Yahud1 di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, memicu kegemparan luas di platform media sosial, hampir 19 bulan setelah perang genosida negara Yahud1 yang masih sedang berlangsung terhadap daerah kantong yang terkepung itu.
Baca juga:
Mengutip Bashar Abu Zukri yang melaporkan untuk Al Jazeera Net pada 19 Mei 2025, seorang koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa enam warga Palestina gugur syahid dan puluhan lainnya cedera dalam serangkaian lebih dari 30 serangan udara negara Yahud1 yang menargetkan berbagai daerah di Khan Yunis. Situs web negara Yahud1 Walla juga melaporkan bahwa tentara negara Yahud1 melakukan operasi khusus di kota itu.
Video yang menyebar seperti api liar menunjukkan pemandangan mengerikan dari serangan udara yang intens dan ‘Cincin Api’ yang menyapu kota, diselingi dengan suara tembakan hebat dan teriakan warga.
Video-video itu juga menunjukkan sejumlah besar syuhada dan korban cedera tiba di Kompleks Medis Nasser, di tengah ketidakmampuan ambulans bergerak untuk mengevakuasi korban yang syahid.
Seorang aktivis, Tamer menjelaskan di halaman X-nya bahwa Khan Yunis sedang terbakar, dan sejumlah besar syuhada berguguran akibat serangan udara negara Yahud1 yang menargetkan kota tersebut. Ia menekankan bahwa ambulans masih belum dapat menyelamatkan yang terluka dan para syuhada atau menjalankan pekerjaan mereka.
Penulis dan analis politik Iyad al-Qarra berkata, “Pengeboman terjadi di mana-mana. Puluhan pesawat dari semua jenis menyerang tanpa henti… Ini adalah pagi hari di Khan Yunis. Para syuhada dan korban cedera berdatangan ke rumah sakit. Kejadian ini mirip dengan apa yang kami alami pada tahun 2018 dan Rafah pada tahun 2024.”
Seorang aktivis menulis, “Secara harfiah, kami mengalami lebih dari setengah jam kengerian Hari Kiamat di Khan Yunis. Semua jenis pesawat dan penembakan terjadi.”
Aktifis lain menambahkan, “Kami mengalami pagi yang sulit di Khan Yunis. Semua jenis pesawat berada di langit kota, menghantam kami dengan amat dahsyat.”
Para aktivis mencatat bahwa tidak ada tempat yang luput dari pemboman, dari tenda hingga rumah sakit dan rumah, dengan menegaskan: “Kami benar-benar sedang digenosida habis!
Suasana di Khan Yunis terasa seperti hari pertama perang.”
Para blogger juga melaporkan bahwa lebih dari 30 serangan udara negara Yahud1 menargetkan Khan Yunis, tanpa membedakan antara anak-anak, wanita, dan orang tua, atau antara warga sipil dan pejuang perlawanan. Serangan udara ini membakar semuanya “dari yang hijau sampai yang kering.”.
Segera setelah operasi berakhir, juru bicara militer negara Yahud1 Avi Deveren mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, “Pasukan kami berada di puncak Operasi Gideon’s Wagons dan beroperasi di seluruh Jalur Gaza.” (Al Jazeera/Medsos/Kho)