
Foto Pusat Informasi Palestina
Gaza – Al-Haris, sebuah platform Keamanan Perlawanan di Jalur Gaza memperingatkan pada hari Senin (19/5/2025) tentang kampanye hasutan sistematis yang tengah dijalankan oleh penjajah negara Yahud1, bertujuan untuk “melemahkan kepercayaan rakyat terhadap perlawanan dan mengacaukan garis depan, setelah gagal mencapai tujuan militernya.”
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada Senin, 19 Mei 2025, 23:15, platform tersebut mengutip sumber keamanan yang mengatakan, “Musuh mencoba menggunakan tekanan militer dan media untuk mendorong beberapa warga ke dalam sikap yang resah, kemudian mengeksploitasi mereka dalam propagandanya untuk menggambarkan garis depan Gaza seolah telah terpecah belah.”
Sumber tersebut menambahkan bahwa “upaya musuh untuk memunculkan setiap gerakan tertentu sebagai ‘kemarahan rakyat’ telah terpantau, untuk meyakinkan audiensnya bahwa tekanan terhadap Gaza membuahkan hasil dan untuk mendorong keluarga prajuritnya agar mendukung eskalasi.”
Sumber tersebut menekankan bahwa “pengayom perlawanan itu solid, dan kesadaran masyarakat lebih kuat daripada rencana propaganda musuh.”
Pasukan pendudukan memperbarui agresi mereka terhadap Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, dengan serangan udara di seluruh Jalur Gaza, mengakibatkan syahid dan cedera lebih dari 12.000 warga Palestina. Itu merupakan penjungkirbalikan perjanjian gencatan senjata dengan faksi-faksi perlawanan Palestina ini, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, telah berlangsung selama sekitar 60 hari.
Dengan dukungan Amerika, tentara penjajah negara Yahud1 telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 174.500 orang syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang dinyatakan hilang (Palinfo/Kho).