
Foto Quds Press
Nazareth (Palestina) – Militer negara Yahudi pada Rabu pagi (21/5/2025) mengakui tewasnya salah satu tentaranya, Sersan Danielo Mokno, dari pemukiman Holon. Mokno bertugas di komando terdepan Batalyon ke-82 Brigade Lapis Baja Sa’ar Golan.
Mengutip kantor berita Quds Press tanggal 21 Mei 2025, 10:44, dinas Penyiaran negara Yahudi melaporkan bahwa tentara tersebut tewas dalam operasi tempur di Jalur Gaza selatan setelah sebuah alat peledak meledak, menyebabkan bangunan tempat dia berada runtuh.
Tentara negara Yahudi menyatakan bahwa ledakan itu juga melukai seorang tentara lainnya, yang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Kematiannya membuat jumlah tentara negara Yahudi yang tewas sejak awal perang menjadi 858.
Tentara tersebut adalah tentara kedua yang tewas dalam Operasi Gideon.
Kemarin, Selasa, diumumkan tewasnya prajurit Yousef Yehuda Herak, dari Batalyon Teknik ke-601.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pasukannya memasuki sebuah gedung untuk memeriksa lubang terowongan dengan maksud menghancurkannya. Perlawanan kemudian meledakkan terowongan tersebut dan menghantam pasukan negara Yahudi.
Brigade Al-Qa554m, sayap militer Hamas, bersama dengan faksi perlawanan lainnya, terus menghadapi serangan pasukan negara Yahudi di Jalur Gaza, dengan menyatakan bahwa mereka terus menimbulkan korban jiwa dan material pada prajurit negara Yahudi, di tengah apa yang mereka gambarkan sebagai “perang genosida” yang dilancarkan oleh negara penjajah terhadap Jalur Gaza.
Pasukan penjajah memperbarui agresi mereka terhadap Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, dengan serangan udara di seluruh Jalur Gaza, yang mengakibatkan korban syahid dan cedera mencapai lebih dari 12.000 warga Palestina. Pembalikan perjanjian gencatan senjata dengan faksi perlawanan Palestina ini, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, telah berlangsung selama sekitar 60 hari.
Dengan dukungan Amerika, tentara pendudukan negara Yahudi telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 174.500 orang syahid dan cedera, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang dinyatakan hilang (QudsPress/Kho)