
Tangkapan layar Aljazeera Net
Saraya al-Quds, sayap militer gerakan Jih*d Islam, menyiarkan rekaman yang menurutnya merupakan operasi berlapis yang dilakukan oleh para pejuangnya yang menargetkan kendaraan militer negara Yahudi yang bergerak maju ke desa Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza.
Mengutip Al Jazeera pada 25 Mei 2025, Saraya al-Quds mengatakan para pejuangnya melakukan penyergapan teknik, di mana sebuah bom yang ditinggalkan oleh tentara negara Yahudi dan alat peledak jenis tsaqib (tajam) dan diledakkan di kendaraan militer penjajah yang bergerak maju ke desa Shuja’iyya.
Rekaman tersebut mencakup persiapan bom yang ditempatkan dan diledakkan oleh para pejuang Saraya, serta memantau kedatangan kendaraan penjajah Yahudi di sekitar penyergapan dan saat bom dan alat peledak meledak di kendaraan militer Yahudi.
Rekaman tersebut memperlihatkan asap tebal mengepul ke langit saat bom dan alat peledak diledakkan oleh para pejuang Sar*ya al-Quds.
Sebagai bagian dari operasi perlawanan, Brigade Al-Qa554m, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), juga mengungkap pelaksanaan operasi ganda yang menargetkan pasukan tentara penjajah Yahudi yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di kota Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Brigade tersebut menjelaskan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi tersebut dilakukan pada Selasa pagi, 20 Mei, dengan mencatat bahwa operasi tersebut “berlangsung dalam rangka menanggapi kejahatan penjajah dan melanjutkan jalur perlawanan.”
Sar*ya Al-Quds mengumumkan beberapa hari yang lalu bahwa para pejuangnya memancing pasukan teknik negara Yahudi ke dalam penyergapan berlapis di dalam sebuah gedung yang dipasangi alat peledak berkekuatan tinggi di sebelah timur Khan Yunis dan meledakkannya di barisan pasukan penyerang.
Operasi perlawanan tersebut dilakukan saat tentara penjajah negara Yahudi melaksanakan rencana operasi “Gideon’s Wagons”, dengan tujuan untuk mencapai kemenangan militer dan politik di Jalur Gaza. Operasi tersebut telah dimulai dengan pemanggilan puluhan ribu tentara cadangan (Aljazeera/Kho).