
Perlawanan di Tepi Barat, foto Pusat Informasi Palestina
Al-Quds – Pasukan perlawanan Palestina di Tepi Barat melakukan 14 operasi perlawanan selama 48 jam terakhir, mulai dari menghadapi serangan pemukim, bentrokan, dan pelemparan bom molotov dan batu. Eskalasi yang terus berlanjut ini mencerminkan meluasnya cakupan konfrontasi rakyat.
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada Kamis, 29 Mei 2025, 12:47 (waktu setempat), bahwa menurut pemantauan lapangan, operasi tersebut tersebar di beberapa provinsi, termasuk Al-Quds, tempat bentrokan hebat meletus di kota Abu Dis, Silwan, dan Al-Eizariya, termasuk pelemparan batu ke pasukan penjajah.
Di Ramallah, kota Al-Mughayyir menyaksikan bentrokan dan perlawanan terhadap serangan pemukim Yahudi, sementara Sinjil menyaksikan insiden signifikan yang melibatkan kerusakan pada kendaraan pemukim setelah dilempari batu, selain konfrontasi langsung dengan pemukim Yahudi.
Di Jenin, bentrokan kembali terjadi di kota tersebut dan kota Zabuba, di mana para pemuda bentrok dengan pasukan penjajah menggunakan batu. Sementara itu, bentrokan meletus di kota Nablus, termasuk pelemparan batu ke pasukan penjajah.
Di Jericho, kota tersebut menyaksikan konfrontasi rakyat dan demonstrasi anti-penjajah. Di Salfit, para pemuda melemparkan bom molotov ke para pemukim di kota Haris, selain untuk menangkis upaya penyerangan.
Operasi-operasi ini terjadi di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Tepi Barat dan meningkatnya serangan dan penyerbuan terhadap warga sipil, yang mendorong perlawanan untuk menanggapi dan menghadapi pelanggaran-pelanggaran ini (Palinfo/Kho).