
Foto Pusat Informasi Palestina
Gaza – Mohammed Shaaban, kepala Pusat Pembelaan Tahanan Palestina, menyerukan dibentuknya komite investigasi internasional atas pelanggaran negara Zionis terhadap tahanan Palestina di penjara negara Zionis. Ia menekankan perlunya mengungkap nasib tahanan Gaza.
Mengutip Pusat Informasi Palestina Kamis, 5 Juni 2025, 8:58, dalam siaran pers yang diterima Pusat Informasi Palestina pada hari Kamis, Shaaban memperingatkan tentang hilangnya ratusan tahanan Palestina, khususnya dari Jalur Gaza, di penjara dan pusat penahanan negara Zionis dalam kondisi misterius dan kejam yang melanggar aturan hukum humaniter internasional..
Ia mencatat bahwa penjajah telah mengakui menahan 2.790 tahanan dari Gaza; namun, “penjajah sengaja menyembunyikan nasib 144 tahanan di tengah tidak adanya jaminan hukum atau pengawasan internasional atas kondisi penahanan mereka.” Ia melanjutkan: “Kami telah menerima kesaksian dan laporan yang menunjukkan bahwa tahanan Palestina, khususnya dari Gaza, menjadi sasaran pelanggaran yang mengerikan, termasuk penyiksaan fisik dan psikologis serta penolakan perawatan medis.”
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina memperingatkan bahwa mereka telah memulai upaya hukum dan hak asasi manusia, bekerja sama dengan organisasi internasional, untuk mengangkat isu tahanan Gaza secara internasional, mengingat bahwa apa yang terjadi di penjara penjajah merupakan aib bagi kemanusiaan.
Banyak tahanan dari Gaza masih menjadi sasaran hilang paksa, sementara satu-satunya informasi yang tersedia mengenai jumlah mereka adalah yang dikeluarkan oleh Dinas Penjara negara Zionis, yang menggolongkan mereka sebagai “pejuang yang melanggar hukum.” Jumlahnya adalah 1.846, termasuk satu tahanan perempuan yang diketahui bernama Siham Abu Salem.
Sekitar 44 tahanan dari Gaza telah meninggal setelah pembantaian tersebut. Mereka termasuk di antara 69 tahanan dan narapidana yang telah meninggal sejak pembantaian tersebut, dan identitas mereka adalah satu-satunya yang diketahui. Perlu dicatat bahwa banyak tahanan lain yang mati syahid dari Gaza masih dihilangkan secara paksa, menurut data resmi Palestina. (Palinfo/Kho)