
Tanggapan Iran terhadap serangan negara Zionis meninggalkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya (Getty), foto diambil dari Al Jazeera Net
Media negara Zionis melaporkan bahwa negara Zionis ingin mengakhiri perang di Iran dalam beberapa hari mendatang setelah serangan AS terhadap situs nuklir, dan bahwa “bahkan mungkin menerima gencatan senjata besok jika Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengumumkan bahwa ia menginginkannya,” demikian seperti dilansir Al Jazeera Net pada 22 Juni 2025.
Perusahaan Penyiaran negara Zionis mengutip pernyataan para pejabat yang mengatakan bahwa negara Zionis berupaya mengakhiri operasi militer dalam beberapa hari, tetapi jika Khamenei memutuskan untuk fokus menyerang negara Zionis, hal itu dapat memperpanjang pertempuran, menurut penilaian mereka.
Para pejabat ini percaya bahwa Tel Aviv masih jauh dari menghancurkan program nuklir Iran, tetapi ia telah menimbulkan “kerusakan yang luar biasa.”
Mereka mengatakan bahwa jika Khamenei memutuskan untuk menyerang target AS, “dia beresiko akan menjadi sasaran serangan Amerika yang fatal.”
“Kami tidak menginginkan perang atrisi.”
Yedioth Ahronoth juga mengutip pernyataan pejabat negara Zionis yang mengatakan bahwa mereka ingin pertempuran berakhir dalam pekan ini, dan “kami akan menerima gencatan senjata besok jika Khamenei mengumumkan bahwa ia menginginkannya.”
Para pejabat tersebut menjelaskan bahwa negara Zionis tidak ingin terlibat dalam perang atrisi dengan Iran, dan merupakan kepentingan negara Zionis untuk tidak memperpanjang pertempuran, terutama setelah negara itu telah menghambat program nuklir Iran mundur lebih dari 10 tahun, kata mereka.
Namun, mereka mengatakan bahwa kemungkinan Iran setuju untuk berunding “sangat kecil, jika tidak bisa dikatakan tidak ada.”
Perdana Menteri negara Zionis Benjamin Netanyahu,yang merupakan buronan Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang di Gaza, mengadakan pertemuan malam ini untuk menilai situasi dan melanjutkan serangan terhadap Iran, menurut Otoritas Penyiaran.
Negara Zionis telah melancarkan perang terhadap Iran sejak 13 Juni, menargetkan fasilitas nuklir, lokasi militer dan sipil, serta membunuh para pemimpin militer senior—termasuk komandan Garda Revolusi dan Kepala Staf—serta ilmuwan nuklir terkemuka. Iran menanggapi dengan serangkaian serangan rudal yang menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa kota negara Zionis.
Setelah berhari-hari ketidakpastian mengenai kemungkinan intervensi langsungnya dalam perang mendampingi negara Zionis, Amerika Serikat melancarkan serangan Ahad pagi terhadap fasilitas pengayaan uranium utama Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan.