
Penjajah Zionis memberikan perlindungan dan dukungan kepada geng Yasser Abu Shabab (media sosial), foto Al Jazeera Net
Gaza – Sementara pesawat nirawak negara Zionis terbang di atas Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis, peluru dari geng bersenjata menghujani kompleks tersebut, mengancam nyawa orang yang terluka dan sakit. Bersamaan dengan itu, rudal negara Zionis menargetkan anggota aparat keamanan Gaza saat mereka berupaya mengamankan pasar Deir al-Balah dari pencurian dan penimbunan, demikian situs Al Jazeera Net melaporkan pada 29/6/2025 jam 18:37 (waktu Mekkah).
Pemandangan ini mencerminkan luasnya kekacauan yang disengaja di Jalur Gaza di bawah perlindungan udara dan tembakan negara Zionis. Di tengah lanskap yang kompleks ini, aparat keamanan (yang berafiliasi dengan pemerintah di Gaza sebelum perang) terus menjalankan tugas mereka di lingkungan yang sangat berbahaya, yang tumpang tindih antara penargetan langsung oleh penjajah, upaya untuk menegakkan ketertiban, dan pengejaran geng bersenjata yang menerima perlindungan dan dukungan dari negara Zionis dan berupaya mengganggu keamanan dalam negeri.
Dukungan Langsung
Data lapangan yang diperoleh Al Jazeera Net mengungkap bahwa penjajah tidak hanya menutup mata terhadap aktivitas geng bersenjata, tetapi terkadang memberi mereka perlindungan langsung. Hal ini terjadi pada geng yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab, yang dicari oleh pasukan keamanan dan faksi perlawanan serta beroperasi di wilayah yang dikuasai tentara penjajah negara Zionis.
Penilaian keamanan menunjukkan bahwa tentara penjajah telah berupaya meniru model “Abu Shabab” di Kota Gaza bagian timur, mirip dengan apa yang terjadi di sebelah timur Provinsi Rafah, dengan mendukung pembentukan geng yang menjalankan banyak peran, termasuk:
- Misi lapangan yang mirip dengan unit penyamaran yang melakukan misi pembunuhan dan penculikan.
- Ikut dalam pencarian tentara negara Zionis yang ditangkap, baik hidup maupun mati.
- Menjalankan peran intelijen di lokasi distribusi bantuan, di bawah perlindungan kendali tentara atas wilayah tersebut.
- Menciptakan kekacauan, pembunuhan, dan menyebarkan teror di antara para pengungsi, seperti yang terjadi di Kompleks Medis Nasser.
- Menguras tenaga dinas keamanan dengan membuat mereka sibuk mengejar geng-geng ini dan memfasilitasi penargetan anggota mereka.
Dalam sebuah video yang didokumentasikan oleh perlawanan Palestina, para kolaborator penjajah terlihat menjaga kendaraan-kendaraan negara Zionis di sebelah timur lingkungan Shuja’iyya, yang mengonfirmasi sejauh mana koordinasi antara beberapa geng tersebut dengan tentara negara Zionis.
Sumber keamanan meyakini bahwa tugas yang diberikan kepada geng-geng ini tidak hanya sekedar menimbulkan kekacauan, tetapi juga menyediakan layanan langsung kepada tentara negara Zionis. Hal ini baru-baru ini dikonfirmasi oleh sumber-sumber Ibrani, yang mengungkapkan bahwa jasad tiga tahanan negara Zionis yang baru-baru ini ditemukan oleh penjajah dari Jalur Gaza ditemukan oleh anggota geng Abu Shabab, bukan oleh pasukan militer.
Beberapa hari yang lalu, tentara negara Zionis mengumumkan sebuah operasi yang dilakukan oleh dinas keamanan internal Shin Bet yang berhasil menemukan jasad tiga tahanan. Namun, sumber-sumber negara Zionis tidak menyangkal peran penting yang dimainkan oleh geng-geng lokal yang didukung oleh negara Zionis dalam melaksanakan misi ini.
Penyergapan di Tengah Desingan Peluru
Meskipun berbahaya, Institusi keamanan terus berupaya untuk mengendalikan kekacauan dan mengejar mereka yang terlibat. Al Jazeera Net mengetahui dari sumber-sumber keamanan swasta bahwa pasukan lapangan baru-baru ini berhasil melakukan penyergapan terencana terhadap kendaraan milik geng Abu Shabab di Khan Yunis, setelah mereka menembaki warga sipil. Pasukan tersebut berhasil menetralisir sejumlah anggota geng dan menangkap yang lainnya.
Langkah keamanan ini mendorong surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth untuk mengakui kegagalan lembaga keamanan negara Zionis yang bertaruh pada geng Abu Shabab untuk menjadi pengganti bagi Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza selatan, mengingat kurangnya dukungan rakyat dan penolakan terus-menerus dari warga masyarakat.
Seorang pejabat keamanan senior di Gaza mengkonfirmasi kepada Al Jazeera Net bahwa perampokan, kekacauan, dan teror terorganisasi yang sedang berlangsung tidak dapat dianggap sebagai perilaku individu atau acak, melainkan “hasil perintah langsung dari penjajah yang bertujuan untuk membubarkan garis depan dan menciptakan lingkungan yang kacau yang memfasilitasi pelaksanaan rencana militer dan politik negara Zionis.”
Pejabat keamanan menjelaskan bahwa penjajah memberikan dukungan langsung kepada geng-geng ini melalui persenjataan dan tembakan perlindungan selama operasi kejahatan mereka, khususnya di dekat fasilitas vital seperti Kompleks Medis Nasser, pusat-pusat bantuan, dan fasilitas sipil, sehingga menyulitkan menstabilkan keamanan.
Sumber tersebut menekankan bahwa geng-geng bersenjata bertanggung jawab atas kejahatan serius, termasuk intimidasi bersenjata, perampokan bantuan kemanusiaan, dan serangan terhadap fasilitas medis, seperti serangan Kompleks Nasser, sebelum pasukan keamanan turun tangan, menggagalkan serangan, dan menangkap sejumlah orang yang terlibat.
Mengejar Mereka yang Terlibat
Sumber keamanan menambahkan bahwa pasukan keamanan terus mengejar siapa pun yang mengancam keamanan warga di Gaza, dengan mencatat bahwa “rencana lapangan disesuaikan dengan realitas yang berubah, dan bahwa pasukan tersebut melakukan operasi pencegahan yang tepat untuk mengejar mereka yang terlibat, dan telah berhasil menggagalkan banyak serangan meskipun situasi rumit dan ekspos lapangan.”
Menurut statistik yang dikeluarkan oleh otoritas keamanan di Gaza, jumlah syahid di antara personel polisi dan mereka yang bertugas melindungi bantuan sejak awal perang negara Zionis telah melampaui 754 orang, di samping ratusan personel keamanan lainnya yang gugur syahid saat menjalankan tugas lapangan mereka.