
Foto Pusat Informasi Palestina
Halaman Facebook wartawan syahid Anas Al-Sharif menerbitkan surat wasiatnya setelah ia dibunuh oleh negara Zionis bersama empat wartawan lainnya pada Ahad malam, di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, demikian seperti dilansir Pusat Informasi Palestina pada Senin, 11 Agustus 2025, 01.19
Berikut isi surat wasiatnya:
Ini adalah surat wasiat Aku dan pesan terakhir Aku.
Jika kata-kata ini sampai kepada kalian, ketahuilah bahwa negara Zionis telah berhasil membunuhku dan membungkam suaraku.
Pertama-tama, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Allah Maha tahu bahwa aku telah mengerahkan seluruh upaya dan kekuatanku untuk menjadi pendukung dan suara bagi bangsaku, sejak mataku terbuka melihat kehidupan di gang-gang dan lingkungan sekitar kamp pengungsi Jabalia. Aku berharap Allah memanjangkan umurku agar bisa kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kota asal kami, Ashkelon (al-Majdal) yang dijajah. Namun, kehendak Allah lebih besar, dan penghakiman-Nya sudah final.
Aku telah mengalami kepedihan ini dalam setiap rinciannya, dan aku telah merasakan kepedihan dan kehilangan itu berulang kali. Meskipun demikian, aku tak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan. Semoga Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam dan menerima pembunuhan terhadap kami, dan bagi mereka yang menahan napas dan hatinya tak bergeming oleh sisa anak-anak kecil dan kaum perempuan kami, dan yang gagal menghentikan pembantaian yang telah dialami bangsa kami lebih dari satu setengah tahun.
Aki sampaikan wasiat kepada kalian untuk (membela) Palestina, mutiara mahkota kaum Muslimin, dan detak jantung setiap orang merdeka di atas dunia ini.
Aku wasiatkan kalian untuk membela rakyatnya, anak-anaknya yang kecil-kecil lagi terzalimi, yang tidak pernah diberi kesempatan untuk bermimpi dan hidup dalam keamanan dan kedamaian.
Tubuh-tubuh suci mereka telah diremukkan oleh ribuan ton bom dan rudal negara Zionis, tercabik-cabik, dan serpihan jasad-jasad mereka berserakan di dinding-dinding.
Aku wasiatkan kalian agar jangan diam oleh ikatan yang membelenggu, atau terkekang oleh batas-batas negara. Jadilah jembatan menuju pembebasan negara beserta rakyatnya, agar mentari kemuliaan dan kebebasan dapat menyinari negeri kita yang terpasung.
Aku wasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada keluarga. Aku wasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada buah hatiku, putriku tercinta, Syam, yang tak pernah sempat kulihat tumbuh dewasa seperti yang kuimpikan.
Ku wasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada putra tersayang, Salah, yang aku selalu berharap untuk menjadi penopang dan pendamping baginya hingga ia tumbuh kuat, terbebas dari beban-bebanku, dan mengemban risalahnya hingga sempurna..
Ku wasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada ibuku tercinta, yang melalui doanya aku telah mencapai titik ini. Doanya telah menjadi benteng dan penerang jalanku.
Kupanjatkan doa kepada Allah agar menguatkan hatinya dan memberinya pahala yang berlimpah dariku.
Ku wasiatkan kalian untuk berbuat baik kepada istriku tercinta, Umm Salah Bayan. Perang telah memisahkan kami selama berhari-hari dan berbulan-bulan, tetapi ia tetap setia, seteguh batang pohon zaitun yang tak pernah goyah. Ia sabar dan teguh, memikul beban tanpa kehadiranku dengan kekuatan dan iman.
Ku wasiatkan kalian untuk terus berada memantau di sekitar mereka dan menjadi sandaran untuk mereka setelah Allah Azza wa Jalla.
Jika mati, aku tetap berpegang teguh kepada prinsip-prinsipku. Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku redho dengan penghakiman-Nya, beriman kepada pertemuan dengan-Nya, dan yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal.
Ya Allah, terimalah aku di antara para syuhada, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan jadikanlah darahku cahaya yang menerangi jalan menuju kebebasan bagi bangsa dan keluargaku.
Maafkanlah jika aku telah lalai, dan doakanlah aku agar mendapatkan rahmat-Nya, karena aku telah menepati janji, dan tidak pernah berpaling.
Janganlah kalian melupakan Gaza…
Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa kalian untuk mendapatkan ampunan dan penerimaan (Palinfo/Kho).