
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan pembekuan sementara visa bagi penduduk Gaza (Eropa), foto Al Jazeera
The Washington Post mengutip pernyataan pejabat AS yang menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri telah memecat pejabat tinggi pers untuk urusan negara Zionis-Palestina, menyusul pernyataan terkait pengusiran paksa warga Palestina dari Jalur Gaza,.
Mengutip Al Jazeera pada 21 Agustus 2025, 02:19 (waktu Makkah), Washington Post mengatakan bahwa pemecatan tersebut terjadi setelah beberapa perselisihan mengenai bagaimana mengkarakterisasi kebijakan-kebijakan utama pemerintahan Trump. Mereka menambahkan bahwa pemecatan tersebut terjadi beberapa hari setelah perdebatan internal mengenai rilis pernyataan yang berbunyi, “Kami tidak mendukung pengusiran paksa di Gaza.”
Menurut memo yang dikutip oleh Washington Post, pimpinan Departemen Luar Negeri menolak frasa tersebut dan memerintahkan para pejabat untuk menghapusnya.
Surat kabar tersebut mengutip pernyataan pejabat yang dipecat tersebut, “Pemecatan saya menimbulkan pertanyaan tentang posisi Departemen Luar Negeri terkait potensi pengusiran warga Palestina dari Gaza.”
Perselisihan Lain
Menurut Washington Post, perselisihan lain meletus di dalam Departemen Luar Negeri AS menyusul pembunuhan jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif oleh negara Zionis. Pejabat yang dipecat tersebut merekomendasikan penambahan “Kami berduka atas kehilangan para jurnalis dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka” pada pernyataan Departemen Luar Negeri.
Namun, surat kabar tersebut mengatakan, Departemen Luar Negeri keberatan dengan penambahan frasa tersebut pada pernyataan tersebut, dan menjelaskan hal ini melalui surel, dengan alasan bahwa “belasungkawa tidak dapat disampaikan tanpa memverifikasi berbagai tindakan orang ini.”
Dalam konteks yang sama, surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa David Milstein, penasihat senior Duta Besar AS untuk negara Zionis Mike Huckabee, adalah salah satu penentang paling vokal terhadap kehadiran pejabat yang dipecat tersebut di Departemen Luar Negeri.
Menurut laporan Washington Post, mengutip para pejabat yang memiliki informasi, Milstein dikenal karena sering mengkonfrontasi staf Departemen Luar Negeri untuk membela pemerintah negara Zionis.