
Seorang jurnalis memegang kamera berlumuran darah milik jurnalis Palestina Mariam Abu Daqqa, yang tewas dalam serangan negara Zionis terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, saat pemakamannya pada hari Senin [AFP]
Kelompok perlawanan Palestina tersebut mengatakan tidak ada pejuang yang tewas dalam serangan ganda militer negara Zionis terhadap Rumah Sakit Nasser.
Ham4s mengatakan bahwa tidak satupun dari 21 orang yang tewas dalam serangan negara Zionis terhadap Rumah Sakit Nasser merupakan anggota gerakan perlawanan Palestina itu, setelah militer negara Zionis mengklaim telah menargetkan kamera pengawas Ham4s dan membunuh pejuang dalam serangannya terhadap fasilitas medis tersebut, demikian seperti dilansir Al Jazeera pada 27 Agustus 2025.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita Reuters pada hari Rabu, Ham4s membantah keterangan pemerintah negara Zionis yang mengklaim menyebutkan nama enam pejuang yang tewas dalam serangan tersebut, yang telah menuai kecaman global karena menargetkan jurnalis, petugas medis, petugas rescue, dan warga sipil.
Ham4s mengatakan bahwa setidaknya dua dari enam warga Palestina yang disebutkan oleh militer negara Zionis bukan dibunuh tewas dalam serangan ganda yang mengejutkan di rumah sakit tersebut, melainkan di waktu dan lokasi lain, termasuk satu orang yang tewas di al-Mawasi, agak jauh dari rumah sakit di Khan Younis.
Sebelumnya, militer negara Zionis mengklaim bahwa “investigasi awal” atas serangannya sendiri di rumah sakit di Gaza selatan menunjukkan bahwa targetnya adalah kamera yang ditempatkan di area tersebut dan digunakan oleh Ham4s untuk memantau pergerakan pasukan negara Zionis.
“Menanggapi hal ini, pasukan bertindak untuk menghancurkan kamera tersebut,” kata tentara negara Zionis.
Pada saat serangan awal negara Zionis pada hari Senin, siaran video langsung kantor berita Reuters, yang dioperasikan oleh juru kamera Hussam al-Masri, tiba-tiba mati. Al-Masri dibunuh dalam serangan tersebut.
Beberapa menit kemudian, serangan kedua direkam secara langsung dan membunuh petugas rescue dan empat jurnalis lainnya yang berlari ke lokasi kejadian untuk membantu para korban serangan awal negara Zionis.
Empat jurnalis lainnya yang dibunuh dalam serangan itu adalah Ahmed Abu Aziz, Mariam Abu Daqqa, Mohammad Salama, dan Moaz Abu Taha.
Negara Zionis secara rutin membenarkan serangan mematikannya terhadap warga sipil di Gaza dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Ham4s.