
Foto Palinfo
Tentara penjajah negara Zionis Israel tidak puas dengan kejahatan pembunuhan, perusakan, dan pembakaran yang mereka lakukan di Jalur Gaza. Mereka melakukannya dengan meriah dan penuh kegembiraan, seringkali mendokumentasikannya sendiri, dalam adegan-adegan yang memadukan kebrutalan, kekejaman, dan ketidakmanusiawian, lapor Pusat Informasi Palestina pada Kamis, 28 Agustus 2025, 10:12 .
Dalam konteks agresi militer negara Zionis di Jalur Gaza, bukti langsung dan nyata mendokumentasikan tentara negara Zionis yang bersuka ria dan berpesta sambil membunuh warga sipil Palestina, membakar dan menghancurkan rumah mereka, serta menembak tanpa alasan yang jelas terhadap para pengungsi dan orang-orang kelaparan. Hal ini menghilangkan sisa-sisa kemanusiaan melalui tindakan yang dilakukan secara terbuka dan didokumentasikan oleh para pelaku kejahatan itu sendiri. Ini bukan sekadar narasi; melainkan, ini adalah berkas visual dan tertulis yang mencerminkan penghapusan sistematis kemanusiaan dari persamaan hak asasi manusia.
Di dekat daerah pemberhentian truk bantuan, ketika puluhan warga sedang membawa karung-karung tepung yang mereka peroleh setelah bersusah payah dan menderita, sebuah gerobak warga Palestina yang ditumpangi seorang pemuda Palestina melewati kerumunan. Sementara itu, seorang tentara negara Zionis sedang mendokumentasikan kejadian tersebut dan berteriak kepada tentara lainnya, “Cohen, jangan salah!” Tentara penembak jitu itu, dengan sadisnya, menembaki warga sipil Palestina yang tak bersenjata itu, menyebabkannya jatuh di gerobaknya.
Di lokasi lain, warga sipil Palestina sedang berlalu-lalang, pergerakan mereka dipantau oleh tentara negara Zionis dengan kamera, sebelum akhirnya menjadi sasaran penembakan di tengah suasana perayaan di antara para tentara Zionis.
Dalam sebuah klip video, seorang perwira negara Zionis terlihat mengajak para tentara untuk bersenang-senang sambil membunuh warga Palestina dalam penyerbuan mereka ke sebuah pemukiman warga Palestina di Jalur Gaza.
Tentara negara Zionis, Yael Sandler, datang dari Chicago untuk berpartisipasi dalam perang genosida dan merekam video di mana ia membual tentang pembunuhan warga Palestina. Media negara Zionis menggambarkannya sebagai pahlawan yang meninggalkan “Mimpi Amerika” demi negara Zionis.
Video lain menunjukkan tentara negara Zionis menghancurkan sebuah bangunan di Gaza dan menembakkan suar biru untuk merayakan kelahiran seorang anak laki-laki negara Zionis, di tengah tawa dan ejekan, sementara puing-puing lingkungan sipil yang hancur runtuh di latar belakang.
Banyak video yang diunggah oleh tentara di halaman mereka atau dipublikasikan oleh berbagai platform digital menunjukkan tentara negara Zionis tertawa dan bercanda saat tank mereka menembakkan peluru ke rumah-rumah Palestina.
Dalam video lain, tentara mendokumentasikan kehancuran besar yang mereka sebabkan di desa Shuja’iyya di Gaza timur.
Video lain menunjukkan seorang tentara berteriak kegirangan setelah menargetkan orang tak bersenjata yang mencoba melarikan diri dari rumahnya yang terbakar, sambil berkata, “Saya menembaknya… Kau lihat?” di tengah tawa rekan-rekannya.
Saksi mata langsung warga Palestina menguatkan kejadian ini. Umm Muhammad (45 tahun) dari lingkungan Zeitoun mengatakan bahwa dia melihat tentara mengambil foto di samping jasad warga sipil yang tewas akibat pemboman, dan tertawa terbahak-bahak, sementara dia dan anak-anaknya tetap terjebak dalam bahaya selama berjam-jam.
Hassan, 22, dari Khan Yunis, berkata, “Kami mendengar tentara bertepuk tangan dan tertawa setelah mereka menghancurkan rumah tetangga kami dengan rudal langsung. Mereka saling memanggil untuk berfoto, seolah-olah sedang berlibur.”
Dokumentasi ini tidak terbatas dari kisah orang-orang yang selamat. Organisasi hak asasi manusia lokal dan internasional telah mendokumentasikan kasus serupa selama serangan berulang negara Zionis, termasuk tentara yang memasang foto di samping mayat-mayat warga Palestina atau menggunakan bahasa perayaan selama pembunuhan massal. Hal ini mencerminkan sifat doktrin militer negara Zionis, yang merendahkan warga sipil dan mengubah pembunuhan mereka menjadi tontonan.
Ideologi Kriminal
Semua bukti ini merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini bukanlah kasus-kasus yang individual, melainkan pola yang meluas dalam mengubah pembunuhan dan penganiayaan warga Palestina menjadi tontonan hiburan, menunjukkan pengabaian yang nyata terhadap hukum internasional dan penghormatan simbolisnya terhadap warga sipil dan properti sipil.
Penulis dan aktivis hak asasi manusia Ahmed Abu Zuhri berpendapat bahwa pola perilaku ini tidak dapat dianggap sebagai tindakan individu, melainkan kebijakan sistematis dalam doktrin militer dan politik entitas penjajah negara Zioins, yang memperlakukan warga Palestina sebagai target yang sah
Dalam sebuah wawancara dengan Pusat Informasi Palestina, Abu Zuhri menjelaskan bahwa bualan publik tentang pembunuhan warga sipil bertujuan untuk melanggengkan kebijakan penghinaan dan penghancuran tekad, dan mengungkapkan luasnya rasisme dan hasutan yang mengakar di dalam jajaran tentara penjajah negara Zionis.
Ia menunjukkan bahwa apa yang terjadi terdokumentasi dalam bentuk audio dan video dan merupakan kejahatan perang dan genosida berdasarkan Konvensi Jenewa dan Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional. Pembunuhan warga sipil demi kesenangan dan perayaan bukanlah tindakan militer yang dapat dibenarkan; melainkan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.