
Foto Palinfo
Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Perumahan yang Layak, Balakrishnan Rajagopal, menyerukan penghentian ekspor senjata ke negara Zionis karena penggunaannya dalam perang genosida di Jalur Gaza, demikian seperti dilansir Pusat Informasi Palestina pada Rabu, 3 September 2025, 12:03.
Dalam pernyataan kepada Al Jazeera, Rajagopal menyalahkan negara-negara yang belum berbuat cukup untuk menghentikan pembantaian di Gaza, menekankan bahwa dunia telah gagal terhadap Palestina dan sistem internasional telah gagal.
Ia menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah gagal menghentikan genosida di Gaza, dan mengatakan bahwa tanggung jawab untuk mencegah genosida di Jalur Palestina yang terkepung berada di tangan para pemimpin dunia.
Pelapor PBB menjelaskan salah satu bentuk genosida yang dilakukan oleh negara Zionis, yaitu membom warga Gaza meskipun mereka berada di tenda-tenda. Ia memperingatkan bahaya rencana pengungsian tersebut dan konsekuensinya bagi penduduk Jalur Gaza, diantaranya menghalangi mereka mengakses makanan.
Pemerintah negara Zionis mengancam akan menjajah Kota Gaza, sementara Channel 13 negara Zionis melaporkan bahwa militer memperkirakan penjajahan kota tersebut dapat berlangsung selama satu tahun penuh, menambahkan bahwa perkiraan ini menunjukkan kemungkinan 100 tentara tewas dalam operasi tersebut.
Dengan dukungan Amerika, negara Zionis telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, termasuk pembunuhan, pelaparan, penghancuran, dan pengungsian paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.