
Foto Pusat Informasi Palestina
Gaza – Situs web Al-Majd Security (yang dekat dengan Ham4s) mengutip seorang sumber terkemuka di bidang keamanan perlawanan Palestina yang mengatakan, “Hukuman mati telah dilaksanakan terhadap tiga kolaborator penjajah negara Zionis sore ini, Ahad, di Kota Gaza,” demikian seperti dilansir Pusat Informasi Palestina Ahad, 14 September 2025, 20:02.
Sumber tersebut mengatakan, “Salah satu dari mereka yang dieksekusi terkait dengan intelijen negara Zionis di tahun ini dan berpartisipasi dalam misi-misi sensitif dan berbahaya yang merugikan perlawanan.”
Ia menambahkan, “Perlawanan tidak akan bersikap lunak terhadap siapapun yang berani menginjak-injak perlawanan dan rakyatnya yang berjiwa pahlawan.”
Kamis lalu, Al Jazeera mengutip seorang sumber keamanan di kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang mengatakan, “Geng-geng kolaborator dan agen rahasia telah menculik mujahidin di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.”
Sumber tersebut menambahkan, “Geng-geng ini memainkan peran murahan dalam mengumpulkan informasi untuk penjajah terkait lokasi para tahanan dan terowongan perlawanan.”
Ia menekankan bahwa “faksi-faksi perlawanan akan mengejar para kolaborator dan agen rahasia, tanpa ampun, dan menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada mereka.”
Seorang sumber keamanan senior dalam perlawanan Palestina mengungkapkan Juli lalu bahwa mereka memiliki “daftar hitam pedagang perang, geng terorganisir, dan agen penjajah” di Jalur Gaza, memberi isyarat bahwa mereka akan mengadili orang-orang ini sebagai permulaan atas pembalasan.
Awal bulan itu, seorang pejabat keamanan di Gerakan Perlawanan Islam (Ham4s) mengatakan bahwa “titik-titik bantuan di Jalur Gaza digunakan untuk merekrut dan bertemu dengan kolaborator penjajah,” seraya menambahkan bahwa “narkoba dipergunakan untuk menjerat kaula muda untuk menundukkan mereka, mengikat dalam pengamanan, dan menugaskan mereka dalam misi spionase.”
Dengan dukungan penjajah, kelompok-kelompok kolaborator dibentuk, termasuk geng “Yasser Abu Shabab”, yang beroperasi di Rafah yang dijajah di Jalur Gaza selatan.