
Trump desak Ham4s bebaskan semua tahanan segera (AFP), foto diambil dari Al Jazeera
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin malam bahwa ia baru saja membaca laporan yang menyatakan bahwa Gerakan Perlawanan Islam (Ham4s) telah memindahkan tahanan di Jalur Gaza melalui darat untuk digunakan sebagai perisai manusia terhadap serangan negara Zionis. Hamas menganggap pernyataan ini sebagai bias yang amat terang-terangan membela propaganda negara Zionis, demikian seperti dilansir Al Jazeera pada 16 September 2025, 03:34 (waktu Mekah)
Trump menambahkan bahwa ia berharap para pemimpin Ham4s memahami apa yang akan mereka hadapi jika mereka melakukannya, menggambarkannya sebagai “kekejaman kemanusiaan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.”
Presiden AS mendesak Ham4s untuk tidak membiarkan hal ini terjadi, atau semua tebusan akan batal, dan meminta gerakan tersebut untuk segera membebaskan semua tahanan.
Tanggapan Hamas
Mengomentari hal ini, Ham4s mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Selasa pagi bahwa “pernyataan presiden AS mengenai serangan tentara penjajah di Gaza dan kondisi tahanan Zionis merupakan bias terang-terangan yang mendukung propaganda Zionis.”
Ham4s menekankan bahwa pernyataan Trump mengenai serangan tentara penjajah di Gaza mencerminkan standar ganda yang mengabaikan kejahatan pembersihan etnis dan kematian sekitar 65.000 warga sipil tak berdosa di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Ham4s menjelaskan bahwa “pemerintah AS tahu bahwa penjahat perang Benjamin Netanyahu sedang berupaya menghancurkan semua peluang untuk mencapai kesepakatan yang mengarah pada pembebasan para tahanan.” Ham4s menyatakan bahwa pemerintah AS tahu bahwa Netanyahu sedang menghancurkan semua peluang untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang brutal genosida di Jalur Gaza.
Ham4s yakin bahwa Washington tahu bahwa Netanyahu sedang menghancurkan peluang tercapainya kesepakatan apa pun, yang terbaru adalah upaya pembunuhan terhadap delegasi negosiasi mereka saat mereka sedang membahas dokumen akhir Trump. Ia juga mengetahui bahwa Netanyahu sedang berupaya menghancurkan peluang apa pun untuk mencapai kesepakatan, yang terbaru adalah serangan kriminal terhadap Negara Qatar.
Gerakan tersebut menganggap Washington bertanggung jawab atas eskalasi perang brutal genosida melalui dukungan dan kebijakan penipuannya untuk menutupi kejahatan perang penjajah.
Ham4s menekankan bahwa “nasib para tahanan tentara penjajah di Jalur Gaza ditentukan oleh pemerintahan teroris Netanyahu,” dan bahwa “penjahat perang Netanyahu memikul tanggung jawab penuh atas nyawa para tahanannya di Jalur Gaza.” Ham4s menegaskan bahwa penghancuran sistematis dan kampanye genosida fasis di Kota Gaza juga mengancam nyawa tentara negara Zionis yang ditangkap.
Hal ini terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan harapannya pada hari Senin bahwa Qatar akan terus memainkan peran yang konstruktif dan positif dalam mengakhiri perang di Gaza. Ia juga memberi tahu para pejabat senior negara Zionis bahwa kunjungannya ke Qatar, yang dijadwalkan pada hari Selasa, bertujuan untuk melanjutkan negosiasi.