
Foto Al Jazeera Net
Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), kemarin malam, Ahad (15/6/2025), mengumumkan bahwa mereka telah menyerang pemukiman negara Yahudi di Magen dengan sistem roket Rajum 114mm jarak pendek. Mereka juga mengklaim telah menewaskan dan melukai sejumlah tentara dengan menargetkan pasukan infanteri negara Yahudi yang terdiri dari 11 tentara dengan rudal anti personel di Abasan, sebelah timur Khan Yunis.
Mengutip situs Al Jazeera Net pada 16 Juni 2025, Magen adalah salah satu pemukiman di Gaza Envelope, yang terletak di barat laut Gurun Negev di Distrik Beersheba, sebelah timur Khan Yunis. Magen didirikan pada tahun 1949 di tanah desa Sheikh Nuran.
Kemarin, Brigade Al-Qa554m menyiarkan klip video yang disebutnya sebagai penargetan dua pasukan negara Yahudi, satu berjalan kaki dan yang lainnya bersembunyi di sebuah rumah, pada akhir Mei di daerah al-Atatra, Beit Lahia, sebelah utara Jalur Gaza.
Dinyatakan bahwa sebagai bagian dari serangkaian operasi yang dinamakan “Batu Daud”, para pejuangnya menargetkan pasukan negara Yahudi yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di daerah al-Atatra dengan rudal TBG, dan melaporkan bahwa tentara negara Yahudi itu tewas dan terluka.
Dua hari sebelumnya, pejuang Al-Qa554m menyerang pasukan infanteri negara Yahudi yang beranggotakan tujuh orang dengan rudal anti personil, menewaskan dan melukai mereka di daerah yang sama.
Sebelumnya pada Ahad malam, media negara Yahudi melaporkan bahwa sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di daerah terbuka dekat pagar keamanan, tanpa memberikan rincian apapun tentang korban.
Berdiri Membela Iran
Secara terpisah, dalam sebuah pernyataan, Al-Qa554m mengumumkan dukungannya untuk Iran, “kepemimpinan dan rakyatnya,” dan memuji “peran penting dan bersejarah para pejabat tinggi Iran dalam mendukung perjuangan Palestina dan perlawanannya.”
Al-Qa554m juga memuji “aksi heroik dahsyat angkatan bersenjata Iran yang mengguncang fondasi entitas penjajah.” Dinyatakan bahwa rakyat Palestina yang tertimpa musibah, khususnya di Gaza, “dengan bangga mengikuti serangan dahsyat yang ditujukan terhadap penjajah, yang menjadi obat penyembuhan bagi luka hati mereka.”