
Houthi mengatakan perusahaan pemilik Magic Seas melanggar larangan di pelabuhan negara Zionis beberapa kali (Eropa), Foto diambil dari Al Jazeera
Biaya asuransi untuk kapal yang melintasi Laut Merah telah meningkat tajam sejak Houthi kembali menyerang kapal-kapal komersial, yang mengancam akan mengganggu perdagangan global, menurut Financial Times, mengutip perusahaan pialang asuransi terbesar di dunia, demikian seperti dilansir Al Jazeera pada 9 Juli 2025 jam 13:52 (waktu Makkah).
Premi asuransi risiko perang di jalur perairan antara Afrika dan Asia telah meningkat hingga 1% dari total nilai kapal hingga kemarin, naik dari maksimum 0,4% sebelum serangan hari Ahad terhadap kapal kargo milik Yunani.
Lonjakan
Surat kabar Inggris tersebut mengutip Marcus Baker, kepala divisi pelayaran laut di Marsh McLennan, yang mengatakan bahwa ini berarti biaya pertanggungan asuransi untuk kapal senilai $100 juta telah meningkat dari sekitar $300.000 per pelayaran menjadi sekitar $1 juta.
Serangan terhadap Magic Seas, sebuah kapal kargo curah milik perusahaan Yunani, Steam Shipping, pada hari Senin diikuti oleh serangan lain terhadap Eternity Sea, sebuah kapal kargo curah berbendera Liberia.
Baker mengatakan, “Dinamika tarif asuransi kargo lebih aneh daripada yang pernah saya lihat sebelumnya,” seraya mencatat bahwa serangan-serangan sebelumnya memaksa kapal-kapal untuk mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan.
Ia menambahkan, “Tampaknya ada peningkatan yang sangat cepat dalam aktivitas Houthi. Tarif ini kemungkinan akan meningkat lebih lanjut jika lalu lintas pelayaran terus menggunakan koridor (Laut Merah) untuk transit.”
Laut Merah adalah salah satu titik sempit perdagangan terpenting dunia, dan meningkatnya serangan, ditambah dengan meningkatnya biaya asuransi kapal komersial, mengancam akan menaikkan harga minyak dan mengganggu arus barang.
Pelanggaran Berulang
Serangan di Magic Seas adalah yang pertama kali dilakukan oleh Houthi sejak Desember lalu. Kelompok itu mengatakan kapal itu tenggelam setelah diserang dengan tembakan, rudal, dan pesawat nirawak angkatan laut.
Seorang juru bicara Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web X bahwa serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas “pelanggaran berulang oleh perusahaan pemilik (kapal) terhadap larangan memasuki pelabuhan Palestina yang dijajah.”
Eternity Sea, yang dioperasikan oleh perusahaan manajemen kapal Yunani Cosmoship, diserang oleh pesawat nirawak angkatan laut dan granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari speedboat berawak, menurut Reuters, yang melaporkan terbunuhnya tiga orang pelaut.
Houthi belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menanggapi serangan hari Ahad atas Magic Seas, yang menurut CEO Steam Shipping “membuat takut” awaknya, negara Zionis mengumumkan telah “dengan paksa” menyerang target yang terkait dengan Houthi, termasuk pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Isa, dan sebuah pembangkit listrik.
Negara Zionis menargetkan Galaxy Leader, sebuah kapal pengangkut mobil yang diserang dan direbut Houthi dalam serangan pertama mereka terhadap pengiriman komersial pada November 2023.