
Foto Palinfo
Dana kekayaan kedaulatan Norwegia telah memutuskan untuk mengecualikan enam perusahaan yang terkait dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza dari portofolio investasinya, menyusul “tinjauan etis” atas investasinya di negara Zionis, demikian dilansir Pusat Informasi Palestina pada Selasa, 19 Agustus 2025, pukul 10.19.
Dana tersebut, yang terbesar di dunia, dengan aset $2 triliun, tidak menyebutkan nama perusahaan yang diputuskan untuk diisolasi, tetapi mengatakan akan mengumumkan nama-nama perusahaan tersebut dan alasan spesifik divestasinya dari masing-masing perusahaan setelah proses selesai.
Perusahaan-perusahaan ini kemungkinan termasuk lima bank terbesar negara Zionis, yang sedang ditinjau oleh pengawas etika dana tersebut.
Dengan demikian, jumlah perusahaan negara Zionis yang telah ditarik investasinya oleh dana tersebut sejak 30 Juni menjadi 23 perusahaan. Jumlahnya dapat bertambah, kata Menteri Keuangan Norwegia Jens Stoltenberg kepada wartawan.
Dana tersebut saat ini memegang saham di 38 perusahaan negara Zionis, dengan total nilai investasi sebesar NOK 19 miliar ($1,86 miliar), turun dari jumlah 61 perusahaan dengan total nilai investasi sebesar NOK 23 miliar pada 30 Juni, menurut surat dari Norges Bank Investment Management tertanggal hari ini.
Pengumuman terbaru ini menyusul tinjauan mendesak yang dimulai bulan ini menyusul laporan bahwa dana tersebut mengakuisisi saham di produsen mesin jet negara Zionis yang menyediakan layanan bagi militer negara Zionis, termasuk perawatan jet tempur.
Laporan-laporan ini telah memicu perdebatan baru tentang investasi dana tersebut di negara Zionis dan wilayah Palestina yang dijajah menjelang pemilihan umum 8 September, dengan beberapa pihak menyerukan agar dana tersebut melakukan divestasi dari semua perusahaan negara Zionis, sebuah langkah yang telah dikesampingkan oleh pemerintah.
Pada bulan Juni, parlemen Norwegia menolak usulan bagi dana tersebut untuk melakukan divestasi dari semua perusahaan yang beroperasi di wilayah Palestina yang dijajah.