
Presiden Prancis Emmanuel Macron disambut oleh Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa di Imperio Square pada hari pertama kunjungan kenegaraan ke Portugal, di Lisbon pada 27 Februari 2025 [Stringer – Anadolu Agency] foto diambil dari MEMO
Kementerian Luar Negeri di Paris menuduh Kedutaan Besar Israel melakukan perilaku “tidak dapat diterima” pada hari Selasa (29/04/2025) setelah melarang dua kelompok Perancis, termasuk pejabat terpilih, untuk mengunjungi negara penjajah, dan menuduh bahwa kelompok tersebut terkait dengan organisasi teroris.
Mengutip MEMO, berdasarkan laporan Reuters bahwa Kedutaan Besar Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan mengizinkan individu atau delegasi mana pun yang memiliki hubungan dengan Jaringan Kerjasama Terdesentralisasi untuk Palestina atau Asosiasi Solidaritas Prancis-Palestina (AFPS) untuk memasuki negara tersebut karena mereka terhubung dengan PFLP (Front Populer untuk Pembebasan Palestina). PFLP ditetapkan sebagai “kelompok teroris” oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Delegasi dan asosiasi yang terdampak tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa keputusan Israel untuk mencabut izin perjalanan bagi kedua delegasi tersebut sangat disesalkan, kontraproduktif, dan merusak hubungan Prancis-Israel.
“Tuduhan publik oleh Kedutaan Besar Israel di Prancis yang menuduh adanya hubungan antara asosiasi ini dan organisasi teroris tidak dapat diterima,” kata kementerian tersebut. Kementerian tersebut meminta Israel untuk membatalkan keputusannya.
Hubungan Prancis-Israel telah menjadi rumit dalam beberapa bulan terakhir karena perang di Gaza dan meningkatnya keresahan di Paris atas penanganan Israel terhadap apa yang oleh Mahkamah Internasional digambarkan sebagai genosida yang “plausible”.
Awal bulan ini, Presiden Emmanuel Macron menyarankan bahwa Paris dapat mengakui negara Palestina akhir tahun ini tergantung pada sejumlah persyaratan, yang memicu kemarahan pejabat Israel.
“Israel bertindak sesuai haknya, berdasarkan hukum lokal dan internasional, untuk mencegah masuknya delegasi yang terdiri dari organisasi yang berusaha mendelegitimasi keberadaannya dan merusak keamanannya,” kata Kedutaan Besar Israel. “Kami menghimbau setiap anggota delegasi yang ingin melakukan perjalanan ke Israel untuk menghubungi kedutaan besar untuk mengatur kunjungan yang tidak akan diatur oleh organisasi yang mendukung terorisme.”(MEMO/Kho)
Sumber: