
Dampak serangan yang menargetkan para pemimpin Ham4s (Reuters), foto diambil dari Al Jazeera
Gerakan Perlawanan Islam (Ham4s) mengumumkan bahwa para pemimpinnya selamat dari upaya pembunuhan negara Zionis yang menyerang mereka di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Selasa. Namun, serangan tersebut mengakibatkan beberapa korban, termasuk putra pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, direktur kantornya, dan seorang anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar, demikian seperti dilansir Al Jazeera pada 9 September 2025, 23:52 (waktu Mekah).
Ham4s menyatakan, “Kami menegaskan kegagalan musuh dalam membunuh saudara-saudara kami dalam delegasi negosiasi, sementara sejumlah saudara kami telah gugur syahid telah mencapai kedudukan yang tertinggi. Mereka adalah: As-Syahid Jihad Labad (Abu Bilal), direktur kantor Dr. Khalil al-Hayya; As-Syahid Humam al-Hayya (Abu Yahya), putra Dr. Khalil al-Hayya; As-Syahid Abdullah Abdul Wahid (Abu Khalil), pendamping; As-Syahid Moamen Hassouna (Abu Omar), pendamping; dan As-Syahid Ahmed al-Mamluk (Abu Malik), pendamping.”
Gerakan ini juga berduka atas “gugur syahid, Kopral Badr Saad Mohammed Al-Humaidi, anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar (Lekhwiya).”
Ham4s menyatakan bahwa “upaya pengkhianatan oleh penjajah Zionis untuk membunuh delegasi negosiasi Ham4s di ibu kota Qatar, Doha, hari ini merupakan kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran nyata terhadap semua norma dan hukum internasional.”
Menurut pernyataan tersebut, “Kejahatan ini merupakan serangan terhadap kedaulatan negara Qatar, yang bersama Mesir, memainkan peran penting dan bertanggung jawab dalam mensponsori mediasi dan upaya-upaya yang bertujuan untuk menghentikan agresi dan mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pertukaran tahanan.”
Gerakan tersebut menyatakan bahwa “serangan atas delegasi negosiasi, ketika sedang membahas proposal terbaru Presiden AS Donald Trump, menegaskan tanpa keraguan sedikitpun bahwa Netanyahu dan pemerintahannya tidak ingin mencapai kesepakatan apa pun dan bahwa mereka sengaja berusaha menggagalkan semua peluang dan menggagalkan upaya internasional.”
Sebuah sumber terkemuka di Ham4s mengatakan kepada Al Jazeera bahwa delegasi pimpinan gerakan tersebut, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, selamat dari serangan udara negara Zionis yang menargetkan mereka dalam sebuah pertemuan untuk membahas proposal terbaru Presiden AS untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Qatar mengatakan bahwa “serangan negara Zionis mengakibatkan gugurnya seorang anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri saat menjalankan tugasnya dan melukai beberapa orang lain.”
Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan, “Kami menegaskan bahwa kami, bersama dengan Pasukan Keamanan Dalam Negeri, mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keselamatan warga negara dan mereka yang memiliki izin tinggal.”
Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa suara ledakan yang terdengar di Doha “disebabkan oleh serangan terhadap markas besar Ham4s.”
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa “tim khusus sedang menjalankan tugas mereka. Situasi terkendali, dan kami menghimbau semua orang untuk mendapatkan informasi dari sumber resmi.”
Kementerian Luar Negeri Qatar, dalam sebuah pernyataan, mengutuk “serangan pengecut negara Zionis yang menargetkan markas besar beberapa anggota Biro Politik Ham4s di Doha.”
Pernyataan tersebut menekankan bahwa “serangan kriminal ini merupakan pelanggaran terhadap semua hukum internasional dan ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan warga Qatar dan penduduknya,” seraya menekankan bahwa Negara Qatar “tidak akan menoleransi perilaku sembrono negara Zionis ini” atau “tindakan apa pun yang menargetkan keamanan dan kedaulatannya.”
Kementerian tersebut menambahkan bahwa “investigasi sedang berlangsung pada tingkat tertinggi, dan rincian lebih lanjut akan diumumkan segera setelah tersedia.”
Detail Upaya Pembunuhan
Militer negara Zionis mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa angkatan udara “tepat menyerang para pemimpin Ham4s” dalam operasi gabungan antara militer dan dinas keamanan dalam negeri (Shin Bet).
Mereka menambahkan bahwa mereka yang menjadi sasaran serangan tersebut telah memimpin kegiatan Ham4s selama bertahun-tahun.
Kantor Perdana Menteri negara Zionis Benjamin Netanyahu, buron Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang di Gaza, mengatakan, “Operasi terhadap para pemimpin senior Ham4s sepenuhnya independen dan diprakarsai serta dilaksanakan oleh negara Zionis, yang menjadi tanggung jawab penuh negara Zionis.”
Netanyahu kemudian menyatakan, “Ada kesempatan melakukan operasi, pada hari ini, untuk melenyapkan para pemimpin Ham4s, dan saya beserta menteri pertahanan telah menginstruksikan untuk melaksanakannya.” Ia menambahkan, “Kami tidak akan memberikan kekebalan apa pun di masa mendatang.”
Sumber media negara Zionis melaporkan bahwa pesawat tempur menembakkan 12 rudal ke lokasi-lokasi di mana para pemimpin Ham4s berada di Doha.
Saluran 14 negara Zionis melaporkan bahwa Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin termasuk di antara para pemimpin yang menjadi target serangan tersebut. Saluran 12 negara Zionis melaporkan bahwa Khaled Meshaal juga menjadi target.
Seorang pejabat negara Zionis mengatakan kepada Channel 14 bahwa militer sedang menunggu hasil upaya pembunuhan tersebut, dan menyebutkan bahwa jet- jet tempur yang telah melancarkan serangan tersebut.
Ledakan terdengar di Doha sore ini, dan kepulan asap terlihat membubung di atas kota.