
Pasukan negara Zionis menahan warga Palestina setelah ledakan di Tulkarem, Tepi Barat, pada 11 September 2025. [Nedal Eshtayah - Anadolu Agency], foto MEMO
Pasukan negara Zionis telah menahan lebih dari 1.000 warga Palestina di kota Tulkarem, Tepi Barat utara, sebagai bagian dari operasi penyisiran yang kini memasuki hari kedua, menurut pejabat setempat, Anadolu melaporkan.
12 September 2025 pukul 14.50
Mengutip Middle East Monitor pada 12 September 2025 pukul 14:50, bahwa pasukan menutup pintu masuk utama kota, menyerbu rumah, toko, dan kafe, serta memaksa para pemuda berbaris untuk diinterogasi di lapangan. Saksi mata mengatakan tentara merusak properti, menyita rekaman pengawasan, dan mengerahkan alat berat, termasuk buldoser, di pusat kota.
Abdullah Kamil, gubernur Tulkarem, mengatakan pada hari Jumat bahwa kampanye tersebut merupakan “hukuman kolektif” dan menyerukan kepada komunitas internasional dan kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk turun tangan, memperingatkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan.
Media Israel mengatakan tindakan keras tersebut menyusul sebuah bom pinggir jalan yang menghantam sebuah kendaraan lapis baja Panther di dekat pos pemeriksaan Nitzanei Oz pada hari Kamis, yang mengakibatkan dua tentara terluka ringan.
Brigade Al-Qa554m, sayap bersenjata Ham4s, dan Brigade Al-Quds Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka meledakkan bom besar terhadap pasukan negara Zionis di dekat pos pemeriksaan tersebut.
Tulkarem telah menjadi titik api dalam kampanye militer yang telah berlangsung berbulan-bulan di Tepi Barat Laut, dimana serangan yang hampir setiap hari meningkat sejak dimulainya perang Gaza.
Sejak dimulainya perang genosida negara Zionis di Jalur Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 1.020 warga Palestina telah syahid dan lebih dari 7.000 lainnya terluka di Tepi Barat yang dijajah oleh pasukan negara Zionis dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.