
Kapal tanker minyak hancur akibat pemboman AS di pelabuhan Ras Isa pada tanggal 18 April (Getty Images), foto diambil dari Aljazeera Net
Kelompok Ansar Allah (Houthi) mengumumkan kemarin malam, Kamis (1/5/2025), bahwa pesawat tempur AS melancarkan 10 serangan malam hari di Yaman, yang menargetkan provinsi Sana’a, Sa’dah, dan Al-Jawf di utara negara itu.
Mengutip Aljazeera Net, bahwa media berafiliasi Houthi melaporkan bahwa pesawat AS melancarkan dua serangan di daerah Attan di Sana’a, satu di daerah Asr di distrik Al-Wahda, barat daya Sana’a, dan satu lagi di distrik Hamdan, utara ibu kota.
Media itu menambahkan bahwa pesawat AS juga melakukan lima serangan di sekitar kota Sa’dah, Yaman utara. Sebelumnya kemarin. Kelompok Houthi mengatakan bahwa pesawat AS telah menargetkan distrik Kitaf di Sa’dah dengan tiga serangan.
Media itu juga melaporkan bahwa distrik Khab wa Al-Sha’af di provinsi Al-Jawf menjadi sasaran empat serangan AS lainnya.
Laporan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hasil serangan udara AS tersebut, dan tidak ada komentar langsung dari Washington.
Yahya Saree, juru bicara resmi Houthi, mengkonfirmasi sebelumnya kemarin bahwa kelompoknya telah menargetkan kapal induk AS USS Vinson dengan pesawat nirawak di Laut Arab.
Saree menambahkan bahwa mereka telah melakukan serangan ganda terhadap Israel, dengan pesawat nirawak yang menargetkan sasaran di Tel Aviv dan Ashkelon.
Sehari sebelum kemarin, kelompok Houthi mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah melancarkan lebih dari 1.300 serangan udara dan pemboman laut di Yaman sejak pertengahan Maret, menewaskan dan melukai ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Kelompok tersebut menyerukan pembentukan komite internasional independen untuk menyelidiki kejahatan ini.
Pada tanggal 15 Maret, Amerika Serikat melanjutkan serangannya terhadap Yaman, mengikuti perintah dari Presiden Donald Trump kepada militernya untuk melancarkan “serangan besar” terhadap kelompok Houthi, sebelum mengancam untuk “melenyapkan” mereka sepenuhnya.
Namun, pihak Houthi mengabaikan ancaman Trump dan kembali mengebom lokasi-lokasi di Israel dan kapal-kapal di Laut Merah yang menuju ke sana, dengan mengklaim bahwa ini adalah respons terhadap dimulainya kembali perang pemusnahan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 18 Maret.
Ancaman AS terhadap Iran
Secara terpisah, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengancam Iran dari konsekuensi melanjutkan pemberian dukungan kepada kelompok Houthi.
Hegseth, yang berbicara kepada para pejabat di Teheran melalui cuitan di Twitter, mengatakan bahwa Iran tahu apa yang mampu dilakukan militer AS, dan menekankan bahwa Iran akan membayar harganya pada waktu dan tempat yang dipilih Amerika Serikat.
Teheran sebelumnya telah menegaskan bahwa Houthi membuat keputusan dari diri mereka sendiri (Aljazeera/Kho).
Sumber: