
Tangkapan layar Aljazeera
Seorang warga sipil wafat dan lainnya luka-luka dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan penjajah Israel pada Jumat malam (2/5/2027) di berbagai wilayah Suriah. Serangan udara tersebut juga melanggar kedaulatan udara Suriah di langit ibu kota, Damaskus, dan wilayah Homs, Hama, dan Latakia.
Mengutip Aljazeera Net dari Kantor Berita Arab Suriah (SANA) melaporkan bahwa seorang warga sipil wafat dalam serangan udara Israel di sekitar kota Harasta di pedesaan Damaskus. Sementara beberapa lainnya mengalami cedera terjadi dalam pengeboman Israel di kota al-Tall, juga di pedesaan Damaskus, menurut seorang koresponden Al Jazeera.
SANA melaporkan melalui platform X-nya bahwa empat orang juga cedera dalam serangan udara Israel yang menargetkan sekitar desa Shatha di pedesaan Hama barat laut, Suriah tengah.
Pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Jumat malam di berbagai wilayah Suriah, yang menargetkan pedesaan Damaskus dengan tujuh serangan. Ledakan terdengar di ibu kota, Damaskus, menurut seorang koresponden Al Jazeera.
Sementara itu, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan Resimen ke-41 di dekat Rumah Sakit Militer Harasta di pedesaan Damaskus, dan serangan udara lainnya menargetkan wilayah sekitar kota Harasta.
Koresponden tersebut mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa beberapa orang terluka dalam pengeboman Harasta.
Salah satu serangan udara menargetkan wilayah sekitar kota Izraa di pedesaan Provinsi Daraa di Suriah selatan. Kantor berita tersebut tidak menyebutkan target yang terkena serangan udara itu.
Pesawat tempur Israel juga terbang di atas Daraa, As-Suwayda, dan Quneitra. Wilayah di provinsi Hama, Latakia, Homs, dan Tartus juga menyaksikan penerbangan pesawat tempur Israel yang intensif.
Selain itu, beberapa sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sebuah helikopter Israel mendarat di As-Suwayda dan segera lepas landas.
Sementara itu, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang lokasi militer, artileri anti pesawat, dan infrastruktur rudal permukaan-ke-udara di Suriah dengan jet tempur, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus “bertindak sebagaimana diperlukan untuk melindungi warga Negara Israel.”
Serangan Israel yang terakhir ini terjadi sekitar sehari pasca serangan udara pada Jumat pagi di dekat istana presiden di Damaskus.
Militer Israel mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah melancarkan serangan udara di wilayah yang berdekatan dengan istana presiden di ibu kota, Damaskus. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa serangan itu merupakan “pesan peringatan” kepada rezim Suriah di Damaskus bahwa Israel tidak akan mengizinkan pengerahan pasukan di selatan Damaskus atau ancaman apapun terhadap penganut Druze.
Khususnya, serangan Israel terjadi beberapa jam setelah pernyataan video yang dikeluarkan oleh para pemimpin, otoritas, dan pejabat Druze pada Kamis malam, yang menegaskan komitmen mereka terhadap Suriah yang bersatu dan menekankan penolakan mereka terhadap pemisahan diri. Pernyataan tersebut juga mencakup kesepakatan antara pemerintah Suriah dan pejabat di Jaramana, daerah yang dihuni oleh penganut Druze di pedesaan Damaskus, untuk meningkatkan keamanan dan menyerahkan senjata api.
Selasa dan Rabu lalu, daerah Ashrafieh Sahnaya dan Jaramana, yang dihuni oleh banyak penganut Druze di Provinsi Pedesaan Damaskus, mengalami ketegangan keamanan setelah tersebarnya rekaman audio yang dikaitkan dengan seorang anggota Druze yang berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad. (Aljazeera/Kho)
Sumber: