
Komandan Batalyon Jenin, Nour Abdel Karim Al-Bitawi (media sosial), sumber foto Al Jazeera Net
Faksi-faksi perlawanan Palestina berduka atas syahidnya komandan Nour al-Bitawi, yang gugur syahid bersama pejuang perlawanan Hikmat Abdul Nabi ditembak penjajah Israel setelah dikepung di dalam sebuah rumah di sebelah timur Nablus. Faksi-faksi itu menyerukan kepada para pemuda Tepi Barat untuk meningkatkan perlawanan mereka dan menyerang penjajah dengan operasi-operasi yang “berkualitas dan menyakitkan”.
Mengutip Al Jazeera Net pada 10 Mei 2025 02:17 (waktu Mekah) Gerakan Jihad Islam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Al-Bitawi, seorang komandan di Batalyon Jenin yang berafiliasi dengan Saraya Al-Quds, sayap militer gerakan tersebut, syahid kemarin, Jumat, dalam “konfrontasi heroik dengan pasukan penjajah ” di Nablus saat ia dikejar dan dikepung.
Gerakan tersebut menambahkan, “Meskipun kami bangga dengan kesyahidan para komandan dan mujahidin kami dalam membela tempat-tempat suci bangsa dan sebagai ungkapan keteguhan hati rakyat kami dalam menghadapi pembantaian dan kebijakan pengusiran dan pencaplokan, kami menegaskan bahwa kami, bersama dengan semua kekuatan perlawanan bangsa kami, akan terus menghadapi kriminalitas ini hingga agresi berhasil ditangkis.”
Al-Bitawi digambarkan sebagai salah satu orang yang paling dicari oleh pasukan penjajah, dimana mereka telah berusaha membunuh para pemimpin perlawanan di kota-kota dan kamp-kamp Tepi Barat.
“Upaya yang Putus Asa”
Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “kebijakan penjajah untuk membunuh para pejuang perlawanan dan meningkatkan penargetannya terhadap rakyat kami di Tepi Barat merupakan upaya putus asa untuk menargetkan perlawanan di Tepi Barat, yang baru-baru ini menyaksikan operasi kualitatif seperti serangan penembakan di dekat Jenin dan serangan penabrakan di Hebron.”
Ditambahkan pula bahwa meskipun berduka cita atas “para pejuang perlawanan yang gugur, Nour Abdel Karim al-Bitawi dari Jenin dan Hikmat Ghaith Abdel Nabi dari Nablus, yang gugur dalam bentrokan heroik setelah dikepung di dalam sebuah rumah di daerah Masaken al-Sha’abi di sebelah timur Nablus,” Hamas menegaskan bahwa “pembunuhan para pejuang perlawanan di Tepi Barat hanya akan meningkatkan tekad pemuda revolusionernya untuk menghadapi musuh.”
Hamas menyerukan kepada warga Palestina di seluruh Tepi Barat untuk “mengayomi para pejuang perlawanan dan mendukung mereka.” Hamas juga menyerukan kepada “para pemuda Tepi Barat yang revolusioner untuk meningkatkan perlawanan mereka dan menyerang penjajah dan para pemukimnya dengan operasi yang berkualitas dan menyakitkan terhadap penjajah fasis dan kriminal yang telah menumpahkan darah rakyat Gaza.”
Sebelumnya, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa Unit Yamam telah membunuh apa yang digambarkannya sebagai komandan tanzhim Al-Jihad Al-Islamy, Nour al-Bitawi.
Tentara Israel menyiarkan rekaman yang katanya mendokumentasikan pengeboman rumah tempat al-Bitawi bersembunyi di Nablus.
Eskalasi Berkelanjutan
Sementara itu, tentara Israel melanjutkan penggerebekannya di beberapa daerah di Tepi Barat, sebagai bagian dari kampanye eskalasi yang telah berlangsung sejak awal tahun ini.
Sumber-sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara penjajah menembaki seorang warga Palestina di dekat Persimpangan Etzion, utara Hebron, Jumat malam.
Sebelumnya, bentrokan meletus antara warga Palestina dan pasukan penjajah di kota Shuyukh al-Arroub, timur laut Hebron.
Sumber-sumber melaporkan bahwa pasukan penjajah menembakkan bom-bom cahaya ke wilayah udara kota tersebut.
Pasukan penjajah Israel juga menangkap seorang warga Palestina setelah ia ditembak di kota Tuqu’, tenggara Betlehem.
Tahanan tersebut, Saber Suleiman Sabah, ditembak selama bentrokan di kota tersebut.
Secara terpisah, sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa para pemukim menyerang sebuah perkumpulan warga di sebelah utara kota Jericho di Tepi Barat pada Jumat malam (Aljazeera/PalestinianPress/Kho).