
Gaza – Platform Keamanan Perlawanan (Al-Hares) memperingatkan pada hari Ahad bahwa militer penjajah Israel kembali mengulang taktik penipuan dengan menelepon warga dari nomor yang mengaku sebagai nomor organisasi bantuan internasional.
Mengutip Pusat Informasi Palestina pada Ahad 11 Mei 2025 jam 23:38 bahwa platform tersebut menjelaskan bahwa “selama panggilan, pertanyaan-pertanyaan spesifik diajukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang tersebut, keluarga mereka, dan lingkungan sekitar mereka.”
Platform tersebut menjelaskan bahwa tindak lanjut keamanan mengonfirmasi bahwa “taktik ini saat ini digunakan secara luas di beberapa wilayah Jalur Gaza, dan merupakan bagian dari upaya musuh untuk mempenetrasi situasi keamanan dan mengumpulkan data lapangan dengan kedok kerja bantuan.”
Platform tersebut meminta semua warga “untuk tidak memberikan informasi pribadi atau lapangan apa pun kepada pihak yang tidak dikenal. Kami mendesak mereka untuk sangat berhati-hati dan melaporkan setiap kontak yang mencurigakan kepada pihak berwenang.”
Selama hampir sepuluh pekan, penjajah telah menghalangi masuknya supai apapun ke Jalur Gaza, yang menyebabkan toko-toko roti tutup dan juga dapur umum, dan lembaga amal. Sementara itu, organisasi internasional yang beroperasi di Jalur tersebut mengumumkan bahwa gudang mereka telah kehabisan pasokan makanan pokok dan susu formula bayi.
Penjajah Israel melanjutkan agresinya dan memperketat blokade Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret 2025, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. Namun, penjajah melanggar ketentuan perjanjian tersebut selama masa gencatan senjata.
Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan Amerika dan Eropa, pasukan penjajah telah melakukan genosida di Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 172.000 warga Palestina syahid dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, selain itu lebih dari 14.000 orang dinyatakan hilang.
Sumber: