
N3tanyahu dalam pidato sebelumnya beberapa hari lalu (Eropa), foto Al Jazeera Net.
Perdana Menteri 1sr*el Benjamin N3tanyahu mengatakan tidak ada berhenti bagi perang di Jalur Gaz4, tetapi “gencatan senjata dapat dicapai untuk jangka waktu tertentu, setelah itu pertempuran akan berlanjut hingga selesai.”
Mengutip Al Jazeera Net pada 13 Mei 2025 jam 16:03 bahwa N3tanyahu menambahkan, “Kita akan bergerak menuju pencapaian kemenangan mutlak di Jalur Gaz4, dan kita akan masuk dengan kekuatan penuh dalam beberapa hari mendatang untuk menuntaskan kekalahan” Gerakan Perlawanan Islam (H*m4s).
Dalam konteks ini, N3tanyahu mengatakan, “Pasukan kita dalam keadaan siaga tinggi, dan jika H*m4s memutuskan untuk memulangkan 10 tentara yang diculik, kita akan menerima mereka dan kemudian melanjutkan operasi.”
Mengenai pengusiran penduduk Gaz4, Perdana Menteri 1sr*el mengatakan, “Masalahnya terletak pada kurangnya negara yang akan menerima mereka, dan yang saya tahu adalah bahwa sekitar 50% penduduk Gaz4 mereka akan keluar.”
Kemarin, N3tanyahu berbicara dengan Presiden AS Donald Trump dan mengumumkan bahwa ia akan mengirim delegasi untuk berunding dengan H*m4s di Doha guna mencapai kesepakatan untuk membebaskan tahanan yang ditahan di Gaza. Hal ini menyusul pertemuannya dengan utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan Duta Besar AS untuk 1sr*el Mike Huckabee.
Sementara itu, H*m4s mengumumkan kemarin—setelah pembebasan warga negara 1sr*el-Amerika Idan Alexander—bahwa mereka telah menghubungi pemerintah AS selama beberapa hari terakhir dan telah menyatakan tingkat kepositifan yang tinggi.
Gerakan tersebut menegaskan kesiapannya untuk segera memulai negosiasi intensif guna mencapai kesepakatan akhir untuk menghentikan perang, menukar tawanan, dan pengaturan Jalur Gaza oleh badan yang independen dan profesional, beserta rekonstruksi dan diakhirinya blokade (Aljazeera/Kho).