
Oleh Roni Baret (Redaktur Editor)
Saat MU tertinggal 0-1 dari Bayern Munich dalam laga final Liga Champion UEFA pada musim 98/99, Beckham melakukan umpan lambung di menit 89 dan berhasil dilahap Teddy Sheringham hingga menghasilkan gol penentu juara. Benar saja, usai 30 detik kickoff, momentum kemenangan itu hadir melalui tendangan sudut untuk MU. Beckham berhasil mengeksekusi. Tendangan sudutnya melayang apik disambut Ole Gunnar Solksjaer dan mengantar kemenangan MU 2 -1. Skor tipis ini mengantarkan MU meraih gelar treble winner musim itu, setelah memenangi Premiereship dan FA Cup.
Peristiwa di atas tercatat abadi di dalam ingatan ratusan ribu penonton Camp Nou markasnya FC Barcelona. Juga jutaan manusia yang menonton live via televisi saat itu.
Namun kita harus jujur mengatakan, momen di atas sama sekali tidak menyisakan apa-apa selain euforia dan ingatan yang semu. Tidak membuat kita jadi hebat dan kaya raya seperti Beckham juga. Dan, bukan sesuatu yang penting untuk kita ceritakan ke anak kita saat ini dan nanti.
Mending sebaiknya kita lebih sering menyimak tragedi jutaan lambung sekarat yang ada di Gaza, ketimbang hiburan umpan – umpan lambung itu. Lebih berbekas di ingatan dan jiwa kita.
Bahkan lebih layak dan bermakna untuk diceritakan ke anak-anak kita hari ini dan di kemudian hari. Agar mereka bisa terus hadir membantu kita dalam berjuang mengatasi persoalan tragedi lambung sekarat itu. Mengajak anak-anak kita (dan orang lain) bersedekah dengan mengirimkan bantuan pangan ke Gaza. Sehingga warga Gaza dapat terhindar dari kelaparan panjang dan kematian yang menyedihkan. Dan, rakyat Gaza dapat kembali pulih, bangkit, dan sehat seperti kita di sini.
Soal umpan lambung biarlah Beckham yang kompeten Tapi, soal membantu lambung yang sekarat, kita harus jadi yang paling konsisten.
Sekali lagi, sebagai muslim, berita jutaan lambung sekarat di Gaza harus kita sering lihat (ikuti), catat, ingat, dan bantu dengan semangat. Agar kelak di akhirat nanti, insyaallah, ada catatan kebaikan yang bisa menambah berat timbangan amal kita. Dan, tertulis di sana: ‘si fulan pernah mengirim bantuan makanan untuk memenuhi lambung yang sekarat dari beberapa orang warga Gaza, hingga mereka terhindar dari kelaparan dan kematian!’.